Sebanyak 13 pendaki yang sempat tersesat di Gunung Gede-Pangrango, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah ditemukan. Polisi mengatakan 13 orang tersebut bukan pendaki, melainkan masyarakat lokal yang akan berziarah.
"Bukan pendaki, tetapi warga setempat (yang) melakukan ziarah ke tempat yang dianggap keramat di Curug Jambe, Citapen Cileungsi, Ciawi," kata Kapolsek Ciawi Kompol Agus Hidayat saat dihubungi detikcom, Senin (29/1/2024).
Agus mengatakan ke-13 orang tersebut hendak kembali pulang pada Minggu (28/1). Tetapi karena kemalaman, mereka tersesat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Niat mau pulang kemalaman akhirnya tersesat. Jam 10.00 lebih pagi tadi sudah ditemukan," kata Agus.
Dihubungi terpisah, Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango, Sapto Aji Prabowo, mengatakan 13 orang tersebut adalah masyarakat lokal yang akan berziarah.
"Dugaan kami bukan pendaki. Dugaan kami, mereka peziarah karena (mereka) masyarakat lokal," kata Sapto Aji.
Sapto Aji mengatakan mereka ditemukan di Blok Pasir, Kabupaten Bogor, sekitar pukul 10.00 WIB tadi pagi. Belum diketahui tujuan mereka mendaki ke Gunung Gede-Pangrango.
"Katanya ke Pangrango, tahu nyari wangsit atau apa, lagi dimintai keterangan di kantor resor Tapos," katanya.
"Karena banyak masyarakat lokal Bogor, Cianjur, Sukabumi itu punya kepercayaan ada yang bersemedi, nyari wangsit gitulah (di Gunung Gede-Pangrango)," katanya.
Tiga belas pendaki ditemukan dalam kondisi selamat. Dua di antaranya terkilir, sementara lainnya kelelahan.
Masuk Lewat Jalur Ilegal
Para peziarah ini diketahui mendaki lewat Kulah Dua, Cigudeg, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (27/1). Jalur ini sendiri merupakan jalur ilegal.
"Masuknya lewat Kulah Dua Cibedug, itu bukan jalur biasa, bukan jalur pendakian," imbuhnya.
TNG Gede-Pangrango Masih Ditutup
Para pendaki ini masuk ke Gunung Gede-Pangrango melalui jalur ilegal. Kawasan TNG Gede-Pangrango sendiri sebetulnya masih ditutup bagi pendaki dan wisatawan sejak 31 Desember 2023.
"Benar, ditutup sampai 31 Maret 2024. (Penutupan) rutin awal tahun melakukan penutupan dalam rangka perbaikan ekosistem dan pembersihan kemudian karena cuaca juga masih ekstrem," pungkas Sapto Aji.
Simak juga Video: 2 Hari Tersesat di Hutan, Nenek 91 Tahun di Lampung Ditemukan Selamat