Demonstrasi mahasiswa yang mengkritik Pemerintah Kota Cilegon di depan gedung Wali Kota Cilegon berujung ricuh. Seorang mahasiswa terluka.
Pantauan detikcom, Jumat (29/12/2023), awalnya demo refleksi akhir tahun itu berlangsung tertib. Mahasiswa bergantian berorasi menyampaikan kritikannya terhadap kinerja Pemkot Cilegon yang dinilai belum maksimal.
"Kami menagih janji karena banyak tidak sesuai target. Pak Helldy (Wali Kota Cilegon) pernah menyampaikan, jika tiga tahun tidak terlaksana, maka akan mundur, maka dia punya waktu dua bulan untuk menyelesaikan programnya. Jika tidak terselesaikan, silakan mundur," kata perwakilan mahasiswa, Arifin Solehudin, Jumat (29/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unjuk rasa mahasiswa berlangsung tertib sekitar satu jam mereka berorasi. Mahasiswa menuntut Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menemui mereka, tapi tuntutan itu tak kunjung terealisasi.
Mahasiswa mencoba memaksa masuk ke kantor Wali Kota Cilegon tapi gerbang kantor tersebut dijaga ketat oleh polisi dan Satpol PP. Aksi saling dorong pun tak terhindarkan hingga berujung ricuh.
Beberapa mahasiswa tampak digiring oleh polisi ke halaman kantor DPRD Cilegon, yang berada di seberang kantor Wali Kota. Setidaknya ada tiga mahasiswa yang jadi korban kericuhan tersebut.
Salah seorang mahasiswa mengalami luka ringan di leher. Sementara itu, baju dua mahasiswa lainnya robek akibat kericuhan tersebut. Kericuhan mereda setelah Kapolres Cilegon mendatangi massa aksi.
Adu mulut antara polisi dan mahasiswa terus terjadi saat Kapolres Cilegon mencoba mendamaikan mahasiswa pasca-kericuhan. Beberapa mahasiswa yang mengalami tindakan represif dari polisi meminta agar polisi bertanggung jawab terhadap tindakan mereka.
Kapolres kemudian memanggil beberapa polisi yang diduga melakukan kekerasan terhadap massa aksi. Dua polisi kemudian datang dan meminta maaf kepada mahasiswa tersebut.
Polisi dan Mahasiswa Duduk Bareng
Kapolres Cilegon AKBP Eko Tjahyo Untoro mengatakan, setelah terjadi kericuhan antara aparat dan mahasiswa, kedua belah pihak saling memaafkan. Eko, yang datang ke lokasi demonstrasi, mengajak mahasiswa duduk bareng untuk berdialog.
"Ada kesalahpahaman, kita duduk bareng untuk menyelesaikan. Kita mendengar langsung dari rekan-rekan mahasiswa. Sudah saling memaafkan, saling berpelukan, nggak ada masalah," kata Eko saat dimintai konfirmasi, Jumat (29/12/2023).
Eko memimpin langsung dialog tersebut. Pihaknya kemudian mendengar apa yang diminta mahasiswa. Beberapa mahasiswa dalam dialog itu meminta agar rekan-rekan mereka yang sempat diamankan ke halaman gedung DPRD Cilegon dikembalikan.
Permintaan mahasiswa pun dituruti polisi. Mahasiswa juga diminta menunjuk anggota Polres Cilegon yang diduga terlibat kericuhan.
"Kami panggil anggota yang diduga terlibat untuk meminta maaf. Tadi lihat kan sudah saling berpelukan dan meminta maaf. Sudah clear," katanya.
Redaksi memperbaharui artikel setelah mendapatkan penjelasan dari pihak kepolisian terkait demo yang berujung ricuh tersebut.
(azh/azh)