Massa buruh bergerak ke Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat setelah menggelar demo di Patung Kuda. Aksi di Patung Kuda ini menuntut Presiden AS Joe Biden untuk menyetujui resolusi gencatan senjata antara Palestina dan Israel.
"Pada hari ini kami long march dari Patung Kuda ke kantor Kedubes Amerika Serikat. Di depan kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, partai buruh akan menyampaikan satu surat yang ditujukan pada presiden Amerika Serikat yaitu Mr Joe Biden," ucap Presiden Partai Buruh Said Iqbal ditemui di depan Kedubes AS, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023).
Berikut isi tuntutan Partai Buruh terhadap Joe Biden:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Hentikan perang Israel-Palestina.
2. Melaksanakan gencatan senjata permanen di Gaza tanpa menggunakan Hak Veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB.
3. Mentaati seluruh resolusi PBB mengenai Israel-Palestina.
4. Amerika berpartisipasi aktif dalam membentuk misi pemeliharaan perdamaian atau perdamaian di bawah naungan PBB.
"Itulah 4 permintaan yang diajukan partai buruh secara resmi sebagai sebuah partai politik peserta pemilu di Indonesia kepada yang mulia presiden united states of America Mr Joe Biden melalui kedutaan Amerika yang ada di Jakarta," ujar Said Iqbal yang memakai syal Palestina.
"Kami akan menunggu siapa yang akan menerima surat ini secara resmi dari pihak kedutaan besar Amerika," tutupnya.
![]() |
Hingga pukul 12.20 WIB, massa masih bertahan di depan Kedubes AS dan belum bisa menemui perwakilan dari Kedubes AS. Massa menyalakan flare sambil berorasi.
Demo di Patung Kuda
Sebelumnya, massa buruh demo di Patung Kuda. Dalam demo tersebut, Said Iqbal menyampaikan tuntutannya menolak Omnibus Law Cipta Kerja.
Said Iqbal mengatakan 5 juta buruh akan mogok nasional jika pemerintah tidak mengabulkan tuntutannya itu. Namun, Said Iqbal tidak merinci kapan buruh akan melakukan aksi mogok nasional.
"Ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam aksi pada hari ini. Yang pertama, adalah stop perang Palestina-Israel, lakukan gencatan senjata permanen. Yang kedua tolak omnibus low undang-undang Cipta kerja," kata Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, kepada wartawan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2023).
"Bilamana 3 tuntutan ini tidak ditemui bisa dipastikan mogok nasional lanjutan yang diikuti 5 juta buruh yang sebelumnya hampir satu juta buruh pada tanggal 28,29,30 November 2023 kita akan lanjutkan. Kapan tanggal pastinya kami sedang pertimbangkan, tapi yang pasti 5 juta buruh setop produksi, ratusan ribu perusahaan di 38 provinsi," kata Said Iqbal.
Simak Video 'Hamas: Tidak Ada Masa Depan Bagi Penjajah Tanah Palestina!':