DPRD Kota Surabaya mendorong penguatan pengetahuan dan ekonomi pada keluarga di Surabaya, khususnya peningkatan di kalangan ibu rumah tangga. Hal tersebut dilakukan untuk mengikis kejadian kekerasan terhadap anak dan perempuan yang masih terjadi di Kota Surabaya.
Anggota DPRD Kota Surabaya Herlina Harsono Nyoto mengatakan dengan adanya penguatan secara ekonomi dan pengetahuan, terutama dalam penggunaan teknologi seperti bermedia sosial, peran seorang ibu bisa ikut melakukan filterisasi hal-hal yang berdampak negatif.
"Maka dari itu program ke depan harus juga dapat meningkatkan kesejahteraan taraf ekonomi keluarga. Program tersebut dapat diimplementasikan oleh ibu rumah tangga dan upaya edukasi secara menyeluruh," tutur Herlina dalam keterangan tertulis, Rabu (20/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politisi perempuan dari Partai Demokrat tersebut menuturkan pada penyerapan anggaran APBD tahun depan banyak diprioritaskan kepada para ibu-ibu rumah tangga.
"Kami mendorong prioritas anggaran untuk ibu dan anak pada tahun depan lebih ditingkatkan. Terutama lebih intens dalam bidang ekonomi, teknologi secara bijaksana," tandas Herlina.
Herlina menyampaikan peranan seorang ibu sangatlah penting dalam sebuah rumah tangga. Menurutnya, sosok ibu ialah salah satu tiang dalam berkeluarga yakni sebagai membentuk karakter dan penguatan ekonomi di dalam keluarga.
Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Surabaya menyebut ada puluhan kasus kekerasan terhadap anak hingga pertengahan tahun 2023.
Tercatat ada 30 kasus kekerasan pada anak yang dilaporkan. Beberapa faktor penyebab terbesar kasus kekerasan kepada anak. Seperti orang tua yang bercerai hingga pengaruh media sosial.
Terkait hal tersebut, Herlina mengatakan kasus kekerasan pada anak dan perempuan merupakan ibarat gunung es. Ia meyakini masih banyak kasus yang belum dilaporkan.
"Saat ini Pemkot Surabaya sudah melakukan langkah preventif dan kuratif, namun juga harus ada pembekalan secara menyeluruh untuk para ibu-ibu dan anak," ungkap Herlina.