Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan pemuda desa memiliki peran vital dalam Pemilu 2024. Hal ini ia sampaikan dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di lima kecamatan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Ia menerangkan dari 204,8 juta jiwa pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), 55 persen di antaranya merupakan Generasi Millenial dan Z. Bahkan, jumlahnya mencapai 107 juta pemilih. Adapun hampir separuhnya, atau sekitar 44 juta pemilih muda tersebut berdomisili di desa.
"Pemuda desa jangan hanya menjadi penonton apalagi hanya mau dijadikan sebagai 'pasar'. Sebagai orang tua, kita juga memiliki tugas untuk memberikan teladan, sehingga para pemuda desa mau bergerak aktif ikut andil dalam perhelatan Pemilu, khususnya dalam memastikan pemilu di desa berjalan aman, damai, dan rukun," ungkap Bamsoet dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
"Melalui keikutsertaan pemuda desa, kita juga berharap agar hasil Pemilu 2024 juga memberikan efek nyata bagi kemajuan pembangunan desa," imbuhnya.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini, besarnya potensi pemuda desa dalam Pemilu 2024 harus menjadi momentum bagi partai politik maupun kandidat untuk membenahi berbagai masalah pemuda di pedesaan. Misalnya, pengangguran yang rata-rata jumlahnya di setiap desa mencapai 33,2 persen. Ada juga masalah ketimpangan pendapatan di pedesaan yang mencapai 0,42. Hal ini menunjukkan pendapatan di pedesaan belum merata.
"Tingginya kemiskinan di pedesaan juga menjadi masalah klasik yang perlu diselesaikan. Saat ini, persentase angka kemiskinan di desa mencapai 12,22 persen, lebih tinggi dibandingkan perkotaan sebesar 7,29 persen," papar Bamsoet.
"Indeks Kedalaman Kemiskinan di desa mencapai 2,035, jauh lebih tinggi dari perkotaan pada angka 1,163. Demikian pula dari aspek Indeks Keparahan Kemiskinan, di pedesaan mencapai 0,511, lebih tinggi dari perkotaan yang memiliki indeks sebesar 0,281," sambungnya.
Selain mengajak pemuda desa aktif dalam politik nasional, Bamsoet juga mengajak pemuda desa aktif dalam politik lokal, khususnya di daerah desanya sendiri. Ia mendorong para pemuda terlibat dalam pemanfaatan sekaligus pengawasan penggunaan dana desa.
Bamsoet memaparkan tahun ini, alokasi dana desa dianggarkan mencapai Rp 70 triliun. Hingga pertengahan Oktober 2023, jumlahnya sudah terealisasi sebesar Rp 54,71 triliun atau sekitar 78,2 persen dari total anggaran.
"Pemuda desa tidak boleh apatis dan harus kritis terhadap pengelolaan dana desa, sehingga bisa turut andil dalam kebijakan pengelolaan dana desa. Budaya partisipasi ini bisa menjadi sarana pendidikan politik dan demokrasi yang penting bagi pemuda desa," tandas Bamsoet.
Sebagai informasi, Bamsoet merupakan Legislator DPR RI Dapil 7 Jawa Tengah meliputi Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen. Di safari politik yang memasuki hari kedua belas di Dapil 7 Jawa Tengah, Bamsoet melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI terhadap masyarakat di 108 desa/kelurahan pada lima kecamatan di Kabupaten Kebumen, antara lain Kecamatan Klirong, Petanahan, Pejagoan, Kebumen, dan Buluspesantren.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kebumen Halimah Nurhayati, Caleg DPRD Provinsi Jawa Tengah Partai Golkar Dapil Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen Dwi Nugroho Marsudianto, serta para Caleg Partai Golkar DPRD Kabupaten Kebumen.
Total ada 407 desa/kelurahan di 23 kecamatan di Kabupaten Kebumen yang telah menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, antara lain Kecamatan Sruweng, Kuwarasan, Puring, Adimulyo, Prembun, Padureso, Mirit, Bonorowo, Ambal, Sadang, Karangsambung, Alian, Poncowarno, Kutowinangun, Karanggayam, Karanganyar, Sempor, Gombong, Klirong, Petanahan, Pejagoan, Kebumen, dan Buluspesantren.
Sebelumnya, Bamsoet yang juga pendiri Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA), PT. Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (BAMS), dan Mexolie Hotel Kebumen ini telah melakukan temu tokoh masyarakat dari 244 desa dan 15 kelurahan pada 18 kecamatan di Kabupaten Purbalingga. Ia juga menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI terhadap masyarakat dari 266 desa dan 12 kelurahan pada 20 kecamatan di Kabupaten Banjarnegara.
(prf/ega)