Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan implementasi program BBWI dan BBI berperan mendorong pencapaian reformasi birokrasi tematik. Hal itu diungkapkannya dalam Malam Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) dan Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2023 di Jakarta, Jumat (15/12).
Mewakili Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Anas menyebut program BBWI dan BBI menjadi bagian dari pencapaian prioritas peningkatan investasi dan penggunaan produk dalam negeri.
"Tahun depan perekonomian Indonesia ditargetkan akan tumbuh pada kisaran lima persen. Aktivitas pariwisata dan penggunaan produk dalam negeri dapat menjadi katalis perputaran ekonomi nasional sehingga dibutuhkan kolaborasi yang baik antara instansi pemerintah, BUMN, serta asosiasi dan industri pendukung untuk mencapai perekonomian yang lebih baik," ujar Anas dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (16/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyampaikan Indonesia memiliki potensi perjalanan wisata domestik cukup besar yang bersumber dari 276 juta jumlah penduduk. Jika masyarakat Indonesia memanfaatkan wisata dalam negeri setidaknya lima kali dalam setahun, diproyeksikan pendapatan pariwisata akan mencapai Rp 3.281 triliun atau setara 18,4 persen PDB nominal.
Kemudian, Anas melanjutkan pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan strategis untuk mendukung program BBWI. Kebijakan tersebut di antaranya transformasi tiga badan otorita, yakni Borobudur, Danau Toba, dan Labuan Bajo.
Selain itu, ada juga kebijakan optimalisasi cuti bersama, pemberdayaan usaha mikro dan kecil (UMK) dan produk dalam negeri, serta sinergitas pengembangan pariwisata melalui penyederhanaan proses bisnis.
Mantan Kepala LKPP ini menyebut penyederhanaan proses bisnis ini telah dilakukan dalam layanan perizinan event. Semula, pengelola event harus menjalani enam tahap, kini hanya tinggal empat tahap dan hanya memakan waktu 30 hari melalui sistem daring dari yang sebelumnya membutuhkan waktu hingga 180 hari.
Terkait dengan optimalisasi cuti bersama, pemerintah melalui Kementerian Agama, Kementerian Tenaga Kerja, dan Kementerian PAN-RB telah mengeluarkan keputusan bersama serta menetapkan 27 hari libur pada tahun 2024 nanti. Penetapan hari libur ini terdiri dari 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama.
"Momentum ini penting untuk dimanfaatkan dalam mendorong pemulihan ekonomi melalui aktivitas pariwisata di dalam negeri. Hari libur tersebut juga dapat mendorong optimalisasi wisata masyarakat yang tentunya dilakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pemenuhan dan pencapaian sasaran serta target," lanjutnya.
Pada malam penganugerahan yang mengusung tema 'Bingkai Ulang Indonesiamu' ini, Anas juga mengapresiasi instansi pemerintah, asosiasi, dan industri pendukung yang telah berkomitmen untuk menyukseskan program BBWI.
Dia menilai capaian di tahun ini dinilai sudah cukup baik, yakni sekitar 688 juta perjalanan atau naik 13 persen dari tahun 2022. Kolaborasi yang baik ini perlu dilanjutkan untuk mencapai target 1,25-1,5 miliar perjalanan wisatawan nusantara pada tahun 2025.
Lebih lanjut, apresiasi juga disampaikan kepada instansi pemerintah, Top Brand, serta BUMN pendukung atas implementasi Gernas BBI yang menjadi ujung tombak kemajuan industri dalam negeri, yang bersumber dari UMKM/IKM/Artisan lokal.
Ke depan, Anas menuturkan fokus akan ditujukan pada peningkatan kualitas dan inovasi produk, agar pasar lokal dikuasai oleh produk dalam negeri. Terutama oleh produk UMKM/IKM/Artisan.
Dia juga mengingatkan saat ini, belanja produk dalam negeri menjadi salah satu indikator penilaian reformasi birokrasi instansi pemerintah. Diharapkan, pemerintah daerah dapat lebih berkomitmen dalam bangga Indonesia, baik BBWI dan BBI.
"Saya apresiasi kerja baik instansi pemerintah dalam implementasi program BBWI dan BBI yang membawa dampak multiplikasi ekonomi yang signifikan. Hasilnya akan berkontribusi pada tiga sasaran reformasi birokrasi tematik untuk kinerja berdampak yakni pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, dan belanja produk dalam negeri. Kami juga dorong agar dalam pelaksanaan program ini dilakukan secara digital melalui SPBE," pungkasnya.
Sebagai informasi, pada kegiatan ini diberikan penghargaan bagi BBWI dalam enam kategori dan BBI dalam empat kategori. Anas pun turut serta menyerahkan Anugerah BBWI pada kategori Provinsi Terbaik BBWI Tingkat Nasional, yang diraih oleh Provinsi Sulawesi Tenggara.
(ncm/ega)