Polisi Bakal Patroli Skybridge Bojonggede Usai Ada Viral Ojol Kena Pungli

Polisi Bakal Patroli Skybridge Bojonggede Usai Ada Viral Ojol Kena Pungli

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Kamis, 14 Des 2023 09:34 WIB
Ilustrasi pungli
Foto: Ilustrasi oleh Basith Subastian/detikcom
Jakarta -

Pihak kepolisian bersama unsur kecamatan lainnya dan TNI langsung bertindak setelah viral video pungli ke driver ojek online (ojol) di skybridge Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Para pihak yang terlibat dikumpulkan untuk dimintai klarifikasi.

"Ya setelah video yang beredar, kami melakukan langkah-langkah. Intinya, kami klarifikasi dengan berita yang ada Forkopimcam untuk kita mengantisipasi pengamanan kriminal Bojonggede," kata Kapolsek Bojonggede Kompol Robinson, Kamis (14/12/2023).

Guna mencegah hal serupa terulang, Robinson mengatakan akan meningkatkan penjagaan. Sekaligus akan berpatroli di wilayah Bojonggede.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sudah pasti, karena wilayah Forkopimcam sudah pasti kita akan langsung melakukan patroli skala sedang, skala besar, di wilayah Bojonggede," tuturnya.

Selanjutnya.

ADVERTISEMENT

Simak juga 'Saat Pungli Modus Tutup Jalan Pakai Pohon di Tapsel, 3 Pria Ditangkap':

[Gambas:Video 20detik]



Pelaku Minta Maaf Catut Danramil-Kapolsek

Sebelumnya, video viral memperlihatkan praktik pungli terhadap driver ojek online (ojol) di skybridge Bojonggede, Kabupaten Bogor, viral di media sosial. Belakangan diketahui pelaku adalah oknum dari komunitas ojol bernama Windu alias Jawa.

Windu kemudian membuat klarifikasi. Dia menyampaikan permintaan maaf sekaligus menegaskan tak pernah berkoordinasi dengan Danramil, Kapolsek, hingga Dishub terkait pungutan liar tersebut.

"Saya Windu alias Jawa selaku koordinator ojek online mau klarifikasi untuk masalah video yang kemarin viral. Jadi buat rekan-rekan ojek online, pungutan Rp 3.000 itu bukan untuk Dandim, Kapolres, Dishub, Danramil, dan Kapolsek, jadi itu tidak benar," kata dia di skybridge Bojonggede, Rabu (13/12).

Dia menjelaskan pungutan tersebut untuk membangun shelter komunitas ojol di Terminal Bojonggede. Dia meminta maaf kepada pihak-pihak yang namanya dicatut.

"Jadi pungutan Rp 3.000 itu untuk shelter, seperti bangku, pemasangan banner. Jadi teman-teman, mohon maaf bahasa yang kemarin di video itu saya yang bilang Rp 3.000 untuk koordinasi ke Danramil, Kapolsek, dan Dishub, itu tidak benar. Jadi yang benarnya untuk perbaikan shelter," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(rdh/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads