Sultan Rif'at Alfatih kehilangan pita suaranya dan tidak dapat bicara lagi seusai insiden kabel menjuntai menjerat lehernya. Serangkaian operasi yang telah dilakukan tidak dapat mengembalikan Sultan ke kondisi semula.
Atas bantuan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Sultan sempat menjalani perawatan di RS Polri. Mahasiswa Universitas Brawijaya itu kini telah kembali pulang ke rumahnya setelah 117 hari dirawat di sana.
Namun masih ada persoalan yang tersisa. Pihak Sultan membawa kasus ini ke polisi dan hingga kini kasusnya belum tuntas.
Ayah Sultan, Fatih NH, menyampaikan pihaknya membuka peluang damai dengan PT Bali Towerindo selaku pemilik kabel fiber optik dan terlapor dalam kasus kecelakaan tersebut.
"Kami juga menyampaikan harapan dan keinginan untuk segera menyelesaikan dan mengakhiri masalah kecelakaan terjerat kabel milik PT Bali Towerindo Sentra, Tbk (Bali Tower) secara kekeluargaan dengan pihak Bali Tower," kata Fatih dalam keterangannya, Rabu (13/12/2023).
Fatih berharap pihaknya bisa duduk bersama dengan Bali Towerindo untuk berdiskusi terkait kelanjutan kasus tersebut. Dia berharap kasus tersebut bisa diselesaikan secepatnya.
"Kami sangat berharap duduk bersama masing-masing pihak (bukan kuasa hukum) untuk berdiskusi terkait solusi masalah ini. Kondisi Sultan saat ini ending-nya maksimal sudah seperti ini, jadi kami pun tidak akan lagi mengharapkan anak kami kembali seperti semula sebelum kecelakaan. Terpenting masalah ini cepat selesai, dan terbaik adalah kekeluargaan," kata dia.
"Intinya kasus Sultan ini kami harapkan bisa segera diakhiri dan diselesaikan secara kekeluargaan, agar tidak ada lagi saling menzalimi dan kita masing-masing bisa lanjutkan hidup dengan tenang," imbuhnya.
Lebih lanjut, Fatih berharap kasus yang menimpa anaknya tersebut menjadi kasus terakhir dan menjadi momentum bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan infrastruktur.
"Secara khusus Sultan Rifat menyampaikan langsung harapannya agar kasus yang menimpa dirinya adalah yang terakhir, dan tidak terulang lagi pada masyarakat lainnya," pungkasnya.
Berkomunikasi Pakai Elektrolaring
Sultan Rif'at Alfatih (21) telah selesai menjalani operasi pengangkatan pita suara setelah terjerat kabel menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Sementara saat ini, Sultan berkomunikasi menggunakan elektrolaring.
"Kemudian untuk berbicara, kita pertimbangkan untuk sementara gunakan elektrolaring, alat yang ditempel di leher sehingga suara keluar dan rencana untuk dilakukan pelatihan menggunakan suara eksofagus yang mungkin ini membutuhkan waktu," kata Kepala Tim Penanganan Sultan, Yosita Rahman, saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/12).
Yosita mengatakan pihaknya berharap Sultan agar bisa pulang ke rumah. Yosita mengucap rasa syukur atas kondisi Sultan yang membaik.
"Tapi dengan segera kita harapkan pasien dapat segera kembali pulang. Alhamdulillah saat ini pasien sudah dapat makan bubur dengan baik, BB sudah naik jadi 61 kg," jelasnya.
Yosita menjelaskan, Sultan menggunakan elektrolaring untuk berbicara. Meskipun begitu, gizi Sultan cukup serta luka di lehernya sudah sembuh. Dia pun berharap Sultan dapat beraktivitas seperti sedia kala.
"Pasien bisa bicara menggunakan elektrolaring dan pasien gizinya sudah menjadi gizi cukup, dan luka di lehernya telah sembuh. Bismillah, mudah-mudahan Sultan dapat kembali bisa beraktivitas," jelasnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya....
(wnv/mea)