Kabar baik datang dari Sultan Rifat Alfatih. Dia akhirnya pulang usai menjalani perawat akibat terjerat kabel optik menjuntai di Jakarta.
Sultan terjerat kabel menjuntai pada 5 Januari 2023. Dia, yang berkendara bersama teman-teman SMA-nya pukul 22.00 WIB, mengalami kecelakaan.
Kabel fiber optik yang menjuntai itu tersangkut mobil, kabel itu tertarik mobil dan memantul ke leher Sultan. Sultan seketika tak sadarkan diri. Tulang tenggorokan sultan putus. Saluran makan juga putus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tindakan medis dilakukan. Paru-parunya terdampak. Dia sempat tidak bisa mengonsumsi makanan secara normal.
Pihak Sultan kemudian melakukan mediasi dengan PT Bali Towerindo selaku pemilik kabel yang menjuntai. Namun, mediasi tersebut belum membuahkan kesepakatan.
Ayah Sultan juga telah melaporkan pihak Bali Tower ke Polda Metro Jaya. Kasus tersebut kemudian jadi atensi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Jenderal Listyo turun tangan mengirimkan tim dokter untuk membantu penyembuhan Sultan. Pada Kamis (3/8), Polres Jaksel membawa Sultan ke RS Polri Kramat Jati.
Pulang Usai 117 Hari Dirawat
Di akhir Agustus 2023, AyahSultan Rif'at Alfatih, Fatih Nurul Huda, menyampaikan perkembangan kondisi anaknya yang menjadi korban kabel menjuntai di Jakarta Selatan. Fatih menyebutkan kondisi Sultan mulai membaik.
Di awal September, Sultan sudah bisa berbicara. Fatih mengatakan dokter sudah melakukan penyuntikan lemak terhadap pita suara sultan sejak tanggal 22 Agustus.
Dokter juga melakukan pelatihan gerakan mulut lidah hingga napas kepada sultan. Meskipun makan Sultan masih harus makan melalui selang, namun berat badan Sultan berangsur naik.
"Makan masih tetap menggunakan selang tapi alhamdulillah berat badan sudah naik, dan rencana Jumat besok akan dilakukan operasi lanjutan," ujarnya.
Perlahan berat badan Sultan juga naik. Termasuk bisa makan makanan padat.
Per hari ini, Sultan diizinkan pulang dari RS Polri hari ini. Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan Sultan telah menjalani perawatan selama 117 hari.
"Perlu kami jelaskan bahwa penanganan Sultan ini melibatkan tim dari rumah sakit sebelumnya merawat, yaitu Rumah Sakit Fatmawati dan RSCM. Serta melibatkan ahli dari berbagai bidang spesialis yang saat ini mendampingi saya," ucap Hariyanto dalam konferensi pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/12/2023).
Komunikasi Pakai Elektrolaring
Sebelum dipulangkan, Sultan telah selesai menjalanioperasi pengangkatan pita suara. Sultan bernapas melalui lubang buatan di lehernya.
Sementara saat ini, Sultan berkomunikasi menggunakan elektrolaring.
"Kemudian untuk berbicara, kita pertimbangkan untuk sementara gunakan elektrolaring, alat yang ditempel di leher sehingga suara keluar dan rencana untuk dilakukan pelatihan menggunakan suara eksofagus yang mungkin ini membutuhkan waktu," kata Kepala Tim Penanganan Sultan, Yosita Rahman.
Yosita menjelaskan Sultan menggunakan elektrolaring untuk berbicara. Meskipun begitu, gizi Sultan cukup serta luka di lehernya sudah sembuh. Dia pun berharap Sultan dapat beraktivitas seperti sedia kala.
Baca juga: Sultan Korban Kabel Menjuntai Mulai Aktivitas Normal, Ayah Apresiasi Kapolri
"Pasien bisa bicara menggunakan elektrolaring dan pasien gizinya sudah menjadi gizi cukup, dan luka di lehernya telah sembuh. Bismillah, mudah-mudahan Sultan dapat kembali bisa beraktivitas," jelasnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya