Di COP 28, Jokowi Bicara Potensi Pertanian untuk Energi Ramah Lingkungan

Erika Dyah - detikNews
Minggu, 10 Des 2023 12:02 WIB
Foto: Jokowi di KTT COP28 (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan permintaan produk pertanian dan perkebunan di masa depan akan meningkat. Sebab hasil pertanian ini tak hanya memenuhi kebutuhan pangan, tapi juga dibutuhkan untuk menghasilkan energi ramah lingkungan.

Hal ini ia sampaikan dalam forum Leaders' Event: Transforming Food Systems in the Face of Climate Change di Conference of the Parties 28 (COP28) atau Konferensi Perubahan Iklim yang digelar di Dubai beberapa waktu lalu.

"Permintaan akan produk pertanian dan perkebunan pasti akan meningkat sangat tajam, karena selain menghasilkan bahan pangan juga menghasilkan bahan bakar nabati, seperti biodiesel, bioetanol, dan lainnya," ungkap Jokowi dalam keterangannya dikutip dari tayangan 20detik berjudul 'Jokowi Bicara Potensi Pertanian Indonesia di COP28 Dubai'.

Mengingat tingginya potensi dari bidang pertanian dan perkebunan, Jokowi pun menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi secara global.

"Kolaborasi global harus diperkuat, investasi untuk pertanian dan pangan sangat diperlukan, terutama karena produk-produk pertanian dan pangan juga dapat menghasilkan energi yang lebih ramah lingkungan," tuturnya.

Ia menambahkan Indonesia sangat mendukung inisiatif kepresidenan UEA dalam mempromosikan pusat kolaborasi internasional di bidang pertanian berkelanjutan, ketahanan rantai pasok, dan aksi iklim.

"Indonesia berharap inisiatif tersebut dapat menghasilkan hasil nyata untuk menciptakan dunia yang lebih sejahtera," pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam COP28 Dubai ini Jokowi turut mengungkapkan kontribusi Indonesia menurunkan emisi karbon sebanyak 42% pada tahun 2020-2022. Capaian ini diwujudkan melalui beberapa langkah, seperti perbaikan lahan hutan dan transisi penggunaan energi ramah lingkungan.

Dalam kesempatan ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong juga menyampaikan isu-isu penting, seperti progres Nationally Determined Contributions (NDC) hingga lost and damage dari Global Goal on Adaptation.

Simak juga 'Peneliti Ungkap 10 Masukan Ilmiah Selamatkan Bumi dari Global Warming':






(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork