Kabupaten Merauke tak hanya identik dengan hewan rusa. Salah satu ikon yang kerap dibuat miniatur atau lukisan dinding ketika berada di kabupaten tersebut adalah Musamus atau sarang rayap.
Namun, jangan heran kalau sarang rayap di Merauke bisa menjulang hingga 3 meter! Dari kejauhan, bangunan alami tersebut nampak seperti candi.
Musamus bisa dijumpai ketika memasuki Kampung atau Desa Salor Indah, Distrik Kurik. Selain itu musamus juga berada di Taman Nasional Wasur. Hanya saja musamus di Kampung Salor Indah tampak berkoloni sehingga membentuk 'perkampungan' musamus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami di Kampung Salor Indah punya wisata 1.000 Musamus, Pak. Jadi, wisata 1.000 Musamus ini rumah semut yang tingginya bisa 3 meter lebih," ungkap Kepala Kampung Salor Indah Boyadi kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Meski sebenarnya sarang rayap, namun warga di sana juga menyebutnya sebagai sarang semut. Hal ini karena kemiripan bentuk antara rayap dengan semut. Selain itu dikatakan 1.000 musamus karena jumlahnya diperkirakan mencapai 1.000 sarang rayap yang tersebar di area seluas 29 hektare.
![]() |
Wisata 1.000 Musamus sebenarnya terbilang masih baru. Lokasi wisata ini dibuka pada tahun 2019. Sebelum dihantam pandemi COVID-19, banyak pengunjung berdatangan untuk melihat rumah-rumah rayap yang tinggi menjulang.
Di momen weekend seperti Sabtu dan Minggu jumlah pengunjung bisa mencapai 200 orang. Di sana pengunjung bisa melihat gundukan tanah setinggi 3 meter berisi koloni ribuan bahkan jutaan rayap. Namun, tak perlu khawatir digigit karena rayap-rayap tersebut hanya beraktivitas di dalam tanah
Lokasi Kampung Salor Indah sendiri bisa dicapai dengan waktu 1,5 hingga 2 jam dari Kota Merauke. Taman Wisata 1.000 Musamus dapat dijangkau menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Mengingat jalan yang belum begitu mulus, bahkan sebagian masih berupa tanah, sebaiknya menggunakan roda empat.
![]() |
Terkait fasilitas, Taman Wisata 1.000 Musamus cukup lengkap. Tersedia toilet, musala, menara pantau untuk melihat dari ketinggian, dan banyak warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman.
Untuk berwisata, pengunjung harus membeli tiket terlebih dahulu senilai Rp 10 ribu. Jika ramai, beberapa fasilitas lainnya seperti kolam renang, grandong (semacam traktor yang dimodifikasi menjadi alat angkut), berkuda, dan ATV bisa dicoba sambil berjalan-jalan menyusuri sekitar 1.000 istana rayap.
Bagian dari Desa BRILian BRI
Kampung Salor Indah merupakan salah satu Desa BRILian yang dibina oleh BRI. Desa BRILian dibentuk untuk meningkatkan kapabilitas desa agar mendorong kemajuan desa. Melalui Desa BRILian, desa yang ikut serta diharapkan dapat mengoptimalkan seluruh potensi yang ada.
Sementara itu pengelolaan Taman Wisata 1.000 Musamus dikelola oleh Badan Usaha Kampung (BUMKam/BUMDes) Bintang Terang di bawah naungan Pemerintah Desa Salor Indah.
Baru-baru ini, BRI telah menyalurkan bantuan kepada Desa Salor Indah berupa 110 bibit kelengkeng sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL/CSR) yang mendukung dalam kelestarian lingkungan dan mengurangi emisi karbon.
"Pemberian tanaman ini sebagai salah satu bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan untuk memperbaiki ekosistem dengan program BRI Menanam 1 juta pohon di wilayah RO (regional office/kantor wilayah) Jayapura," ujar Pimpinan Cabang BRI Merauke Abdul Muis.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!
(prf/ega)