Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) menyerukan pesan perdamaian dan persatuan di Kupang. Pesan damai disampaikan usai mahasiswa asal Papua mengalami kekerasan di Kupang.
FP NTT prihatin atas peristiwa yang terjadi di Kupang. Mereka menyatakan kekerasan terhadap kemanusiaan tidak bisa dibenarkan dalam situasi apa pun.
"Kami bergerak atas dasar keprihatinan terhadap kemanusiaan," kata Ketua DPP FP NTT Adi Ndale, Rabu (6/12/2023).
FP NTT langsung berkoordinasi dengan masyarakat Papua yang berada di Jakarta usai peristiwa kekerasan itu. Mereka berkomunikasi dengan sejumlah pihak agar konflik bisa diredam.
"Kita serukan untuk menindak tegas para pelakunya," ujar Adi Ndale.
Sebagai informasi, FP NTT terbentuk sejak 2016 dan tersebar di hampir 16 provinsi di Indonesia. FP NTT awalnya terbentuk untuk mendukung salah satu calon di Pilgub DKI 2017 namun kemudian berubah haluan ke aktivitas sosial kemasyarakatan.
"Kegiatan-kegiatan kita tuh seperti penanganan kasus bencana alam di NTT, kasus-kasus konflik horizontal suku contoh yang ada di Yogya kemarin, itu kita damaikan, akhirnya 3 suku itu berdamai, Maluku, NTT dan Papua," ujar Adi.
FP NTT juga mempromosikan budaya asli NTT kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, mereka juga terjun untuk membantu kebutuhan masyarakat di NTT.
"Kita melakukan kegiatan seperti pameran budaya, mempromosikan budaya NTT baik lewat tarian maupun kain-kain adat. Terus kalau ke NTT lebih banyak kita pemasangan sumur-sumur bor air," ujar Adi.
Forum Pemuda NTT Diapresiasi
Mantan Ketua PMKRI DKI Rinto Namang mengapresiasi aksi Forum Pemuda NTT untuk masyarakat diaspora NTT. Salah satunya saat FP NTT membawa pesan damai ketika ada konflik anak muda NTT dengan anak muda lain di Yogyakarta.
"Pada kesempatan lain, FP NTT hadir membantu para asisten rumah tangga yang diperlakukan secara tidak adil oleh majikan mereka, bukan bermain hakim sendiri, tetapi secara bijak mengadvokasi mereka sekaligus mencegah hal lebih buruk terjadi," kata Mantan Ketua PMKRI DKI Rinto Namang secara terpisah.
Rinto juga mengapresiasi FP NTT yang menjadi corong perdamaian di kasus kekerasan yang dialami mahasiswa Papua di Kupang. Rinto mengatakan FP NTT adalah cerminan dari orang NTT secara umum.
"Pengalaman saya yang lahir dan tumbuh besar di Flores mengalami aneka hal yang memperlihatkan bahwa orang NTT itu sangat mencintai sesamanya. Salah satunya, ketika ada orang yang lapar meminta makan--mau dikenal atau tidak--pasti akan dikasih makan," ujar Rinto.
Rinto mengatakan orang NTT umumnya selalu peduli terhadap orang lain. Menurut dia, hati masyarakat NTT sangat lembut.
"Jadi, kalau hari ini ada anak muda NTT, ada FP NTT yang berusaha untuk menjahit kembali persatuan dan perdamaian yang sempat koyak di Kupang, jangan heran karena itulah sejatinya karakter kita orang NTT. Hati kita orang NTT itu tidak keras, justru lembut sekali. Kita bisa membantu orang meski tidak kenal, kita peduli terhadap manusia tanpa harus mengenal secara khusus. Mari kita menjadi pembawa damai dan sukacita bagi sesama," ujar Rinto.
Simak Video 'Jokowi Pastikan Bendungan Mbay di NTT Rampung Akhir 2024':
(knv/hri)