Masjid Al-Muqarrabien di Tanjung Priok, Jakarta Utara, membuka posko pendaftaran sebagai relawan di Palestina, Gaza. Salah satu warga yang mendaftar adalah Sadam (33).
Warga asal Medan, Sumatera Utara, itu menjadi salah satu pendaftar aksi kemanusiaan untuk Gaza hari ini. Ia mengaku mengikuti aksi ini atas dasar kemanusiaan.
"Ya rasa kemanusiaan saja. Terpanggil sesama muslimlah," ucapnya saat ditemui di Masjid Al-Muqarrabien, Jalan Enggano Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (2/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sadam, yang datang dari Pulau Sumatera, tak takut dengan risiko yang akan ia hadapi di negara yang kini sedang berkonflik itu. Ia mengatakan hidupnya telah ia serahkan kepada Sang Maha Kuasa.
"Ya hidup saya punya Allah, Mbak. Apa lagi?" ujarnya.
"Ya kalau memang ajalnya, ya mau ditolak juga nggak bisa, kan. Dimajuin, dimundurin, juga nggak bisa," tambahnya.
Ia pun tak ragu akan keputusannya untuk menjadi relawan di Gaza, Palestina. Terlebih kedua orang tuanya telah tiada.
"Di sini saya nggak ada keluarga. Makanya ya kalau orang tua kan sudah nggak ada dua-duanya. Makanya, untuk keluarga, pasti ya saya sudah dewasa ya, pasti terserah saya mau gimana," ujarnya.
Terakhir, Sadam dengan tegas berkata siap jika dirinyalah yang nantinya terpilih menjadi satu dari banyaknya relawan yang akan diterbangkan ke Palestina.
"Insyaallah saya siap," tutupnya.
Ketua aksi relawan kemanusiaan sekaligus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Muqarrabien, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Mohammad Tawakal, sebelumnya mengungkap sekitar 350 orang mendaftar untuk menjadi relawan ke Gaza, Palestina. Hingga saat ini, pendaftaran masih terus dibuka.
"Alhamdulillah sudah hampir 350 orang. Insyaallah ini (dari) seluruh Indonesia," kata Tawakal kepada detikcom, Sabtu (2/12/2023).
Tawakal menyebut 350 pendaftar itu terbagi menjadi dua. Pertama, pendaftar yang mampu dan akan berangkat dengan biayanya sendiri. Kedua, pendaftar dengan biaya yang akan ditanggung oleh Tawakal sendiri selaku ketua aksi.
"Kita ada dua cara. Yang pertama untuk yang punya uang biaya ditanggung relawan masing-masing. Bisa berangkat lebih awal," ujarnya.
"Kedua, untuk relawan yang tidak punya, yang akan kita seleksi sebelumnya, dan insyaallah kalau sudah lulus seleksi dan layak menurut kami, akan diberangkatkan, tapi poin catatannya relawan harus benar-benar siap dan penuh dengan semangat kemanusiaan," tambahnya.
Adapun kriteria seleksi yang diberikan yakni sehat, memiliki keahlian, serta punya semangat kemanusiaan yang tinggi.
Pemberangkatan bagi para relawan yang terpilih pun nantinya akan dibagi menjadi empat tahapan dengan pemberangkatan paling awal pada Februari 2024. Para relawan dijadwalkan melakukan aksi ini selama 6 bulan.
Simak Video 'Prabowo Izinkan RS TNI Dipakai Rawat Pasien dari Palestina':