Pengurus Masjid Al-Muqarrabien di Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyebut pihak yang ingin mendaftar menjadi relawan ke Gaza, Palestina, diminta mengurus paspor secara mandiri. Sedangkan biaya perjalanan dibagi dengan dua skema, yakni biaya pribadi dan dari pihak panitia.
"Untuk biaya, nanti silakan segalanya urus sendiri. Paspor, visa, tiket, dan lain-lain, relawan sendiri yang urus. Kami tidak mau bersentuhan dengan dana apa pun. Kita murni kemanusiaan," ucap Ketua Aksi Relawan Kemanusiaan sekaligus DKM Al-Muqarrabien, Mohammad Tawakal, Mohammad Tawakal kepada detikcom, Sabtu (2/12/2023).
"Kalau menurut informasi, rekan-rekan yang sudah berjalan kurang lebihnya sekitar Rp 17 juta," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk para relawan yang tak memiliki biaya mandiri, Tawakal selaku ketua aksi akan membiayai perjalanan relawan. Namun relawan harus lolos seleksi.
"Untuk relawan yang telah lolos seleksi, insyaallah dari kami, kita usahakan biayanya," ujarnya.
Nantinya, para relawan ini akan diberangkatkan melalui beberapa jalur, yakni jalur udara, darat, dan laut.
"Mekanisme ya kita nanti ada beberapa cara, lewat jalur udara, jalur darat, jalur laut," ujarnya.
Para relawan yang terpilih ini nantinya akan diberangkatkan dari Jakarta. Tawakal mengaku melakukan aksi ini karena merasa terpanggil.
"Saya pribadi sebagai penggagas relawan karena terpanggil untuk rasa kemanusiaan. Saya akan berangkat di pemberangkatan paling awal," ujarnya.
Sebelumnya diketahui, pemberangkatan bagi para relawan yang terpilih nantinya akan dibagi menjadi empat tahapan dengan pemberangkatan paling awal pada Februari 2024. Para relawan dijadwalkan melakukan aksi ini selama 6 bulan lamanya.
"Rencana kami 6 bulan. Insyaallah (berangkat) bulan 2, bulan 3, (tahun) 2024," tutupnya.
Pendaftaran ini telah dimulai sejak 23 November 2023 dan akan terus berlangsung hingga Mei 2024.
"Dimulai dari tanggal 28 November 2023 sampai bulan 5 tahun 2024," ucap Mohammad Tawakal.
(lir/lir)