.webp)
Minuman hand sanitizer yang dioplos dengan kola menyebabkan dua narapidana (napi) Lapas Kelas II-A Serang tewas. Selain itu, dua napi lain mengalami kerusakan mata dan masih dirawat di rumah sakit (RS).
"Dari lima orang yang pulang dari rumah sakit, memang ada (lagi) keluhan dua orang, terkait penglihatan buram, masih proses perawatan karena mata. Yang lain-lain masih stabil, cuma mata agak buram, lagi proses penyembuhan," ujar Kalapas Fajar Nur Cahyono kepada wartawan di Serang, Jumat (1/12/2023).
Fajar menerangkan total ada 15 orang yang meminum oplosan kola dicampur hand sanitizer. Sebanyak tujuh orang sempat dibawa ke RS dan dua orang meninggal pada Senin (27/12) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, lima orang sisanya sempat dipulangkan ke lapas. Namun dua orang malah sakit kembali dengan keluhan mata.
Namun Fajar menepis kabar dua orang itu mengalami kebutaan.
"Bukan buta," ujarnya.
Seluruh warga binaan yang meminum oplosan hand sanitizer dicampur kola itu saat ini dikumpulkan dalam satu ruangan. Mereka dikumpulkan untuk diawasi, termasuk untuk penyelidikan lebih lanjut atas kejadian ini.
"Supaya pengawasan kita supaya cepat kalau ada keluhan, pihak keluarga sudah kami hubungi dan kami laporkan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, dua tahanan narkotika tewas setelah minum oplosan hand sanitizer dan minuman kola. Pertama adalah korban bernama Beni Yulias atau BY. Dia adalah binaan yang sudah mengusulkan pembebasan bersyarat. Masa bebas kurang lebih 1 tahun 9 bulan lagi.
Korban kedua bernama Beni Priatna. Korban adalah tahanan yang dihukum 7 tahun sudah mengusulkan pembebasan bersyarat dan sedang proses.
"Dikarenakan mereka meminum, minuman yang dicampur dari alkohol atau hand sanitizer yang mengandung alkohol 70 persen dicampur minuman kola," kata Fajar.
(bri/jbr)
