Bima Rotasi 239 Pejabat Kota Bogor di Ujung Masa Jabatan, Ini Alasannya

Bima Rotasi 239 Pejabat Kota Bogor di Ujung Masa Jabatan, Ini Alasannya

Muchamad Sholihin - detikNews
Jumat, 01 Des 2023 18:26 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto merotasi 239 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkot Bogor di ujung masa jabatannya. (dok Ist)
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto merotasi 239 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkot Bogor di ujung masa jabatannya. (Foto: dok. Istimewa)
Bogor -

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto merotasi 239 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkot Bogor di ujung masa jabatannya. Pejabat yang dirotasi ditarget menuntaskan program prioritas dan menjaga situasi kondusif.

"Saya minta semua untuk bekerja keras memastikan kondisi Kota Bogor stabil di tahun politik dan masa kampanye, tetap bekerja keras melayani warga di wilayah. Setengah camat berganti untuk penguatan dan memastikan semua tetap bekerja keras," kata Bima.

Bima menyebut sebanyak 213 pejabat struktural eselon III dan IV mengalami rotasi dan promosi. Sisanya fungsional, kepala sekolah, kepala puskesmas dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga efek dari rotasi ini adalah mengisi kekosongan jabatan, menyesuaikan dengan kebutuhan, dan memastikan efektivitas pelayanan publik.

"Ini adalah formasi The Last of the Mohicans, petarung-petarung di ujung masa jabatan yang targetnya menuntaskan program prioritas dan menjaga kondusivitas," kata Bima.

ADVERTISEMENT

"Bapak-Ibu kerja keras, insyaallah akan mendapatkan reward yang lebih besar. Wali kota tidak menerima setoran agar Bapak-Ibu bisa menempati jabatan-jabatan, termasuk jabatan strategis. Tunjangan besar, tidak perlu setor kepada Wali Kota, tidak perlu mikirkan atasan. Bapak-Ibu bekerja hanya untuk memikirkan warga Kota Bogor," imbuhnya.

Akhir Desember 2023 merupakan akhir masa jabatan Bima Arya sebagai Wali Kota Bogor. Ia menyebut pemimpin boleh berganti, wali kota boleh diganti, tetapi sistem akan terus diperkuat dengan kepastian.

"Bekerja itu harus dengan nyaman dan penuh dengan kepastian. Jika bekerja keras, pasti akan mendapatkan reward. Jika bekerja ikhlas, pasti akan selalu ada ruang, jika tidak perform atau tidak maksimal, pasti akan sanksi atau punishment," sebut Bima.

"Terima kasih bagi yang hingga saat ini istikamah, yakin pada hal itu," imbuhnya.

(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads