Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyambangi SDN Malaka Jaya 10 di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (28/11/2023) kemarin. Kedatangan Heru bertujuan menanyakan langsung terkait dugaan kepala sekolah menyunat gaji guru honorer agama Kristen dari Rp 9 juta menjadi Rp 300 ribu.
"Pak Pj Gubernur juga tanya langsung ke kepala sekolah kenapa sebabnya dipanggil dua-duanya. Mereka sudah memberi keterangan sesungguhnya," kata Kepala Suku Dinas Pendidikan I Jakarta Timur Mohamad Fahmi dalam keterangan tertulis, Rabu (29/11).
Sejauh ini, kepala sekolah dan guru honorer telah dipanggil oleh Bidang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta pada Jumat (24/11) kemarin. Setelahnya, kepala sekolah juga di-BAP di Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur pada Senin (27/11) kemarin.
"Sekarang diperiksa di Inspektorat. Nanti yang memutuskan inspektorat," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Heru meminta Inspektorat dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyelesaikan permasalahan ini sebelum meninggalkan sekolah.
"Bahwa beliau justru mencari sebab musabab peristiwa ini terjadi. Pemanggilan oleh Dinas Pendidikan sudah dan diminta dilakukan oleh Inspektorat karena kewenangan inspektorat untuk pemeriksaan," jelasnya.
Fahmi menuturkan guru honorer agama Kristen bersangkutan tidak mencari materi mengajar di sekolah tersebut. Namun sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan. Hal itu tertuang dalam surat pernyataan yang dibuat sebelumnya.
"Pengakuannya, pertama, memang dia mengakui bahwa sebenarnya ada surat pernyataan dia kalau dia tidak mencari materi. Dia ingin mengabdikan diri untuk melayani Tuhan. Ada surat pernyataan guru tersebut bahwa bentuknya pelayanan," terangnya.
Lihat juga Video: Ganjar-Mahfud Janji Beri Perhatian Khusus ke Guru Ngaji di Aceh
(taa/lir)