Polisi mengungkap kasus pencurian bermotor di wilayah Jakarta Selatan meningkat. Tercatat sebanyak 10 kasus terjadi pencurian dalam satu hari.
"Saat ini tingkat kriminalitas, khususnya kasus curanmor, di Jakarta Selatan cukup meningkat pada minggu-minggu ini. Jadi untuk satu harinya itu bisa antara 7-10 (kasus), jadi memang sudah di luar daripada tingkat yang aman," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).
Yossi mengatakan pihak kepolisian akan meningkatkan patroli untuk mengawasi lingkungan masyarakat. Polisi akan mengawasi para pelaku residivis kasus serupa untuk mencegah curanmor.
"Jadi langkah-langkah yang kami lakukan seperti yang kami sampaikan tadi, kita upaya untuk deteksi ini terhadap para pelaku sebelum-sebelumnya, yaitu residivis. Selanjutnya kita upayakan pengungkapan terhadap penadah, yaitu mereka yang melakukan pertolongan jahat, yang membeli dari barang-barang curian ini," jelasnya.
Selain itu, Polres Metro Jakarta Selatan juga mewajibkan polsek jajaran mengungkap setidaknya satu kasus. Hal tersebut untuk menindak para pelaku kejahatan.
"Memang kita ditarget oleh Bapak Kapolres untuk satu satu polsek minimal harus ada satu pengungkapan, namun kami juga berupaya baik Polres maupun polsek bagaimana di Polres Jakarta Selatan ini bisa benar-benar zero dari kegiatan curanmor," jelasnya.
Namun, yang lebih penting, lanjut Yossi, adalah peran serta masyarakat. Polisi meminta masyarakat waspada terhadap segala bentuk kejahatan, khususnya curanmor.
"Kami yakin, untuk mewujudkan situasi yang kondusif, kita tidak bisa sendiri. Polri butuh bantuan dari stakeholder, baik itu aparat pemerintah maupun masyarakat," kata dia.
"Masyarakat misalnya bisa mengunci ganda kendaraannya. Kunci rahasia atau kunci ganda bisa mempersempit tindakan curanmor. Karena kita tahu banyak sekali yang menggunakan kunci T atau kunci yang lain, sehingga hal ini bisa ditekan, supaya pelaku tak bisa lagi melakukan pencurian," katanya.
(wnv/idn)