Kapolresta Magelang Kombes Ruruh Wicaksono mengatakan pihaknya melakukan sejumlah upaya pengamanan jelang Pemilu 2024. Salah satunya adalah pemantauan di media sosial.
Hal itu disampaikan Kombes Ruruh dalam program Jumat Curhat detikPagi, Jumat (24/11/2023). Ruruh merespons aduan dan masukan dari warga Tempuran, Magelang, Jawa Tengah, bernama Ahmad Khoirul Fakir.
"Masukan terkait Linmas, untuk musim saat ini kan masuk pemilu, Linmas kita masih kurang pembinaan. Agar membina Linmas," kata Ahmad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahmad juga meminta Polresta Magelang melakukan antisipasi menjelang masa kampanye. Dia tak ingin terjadi bentrok seperti yang terjadi di Muntilan, Magelang, beberapa waktu lalu.
"Kedua terkait, ini musim pemilu sebentar lagi masa kampanye, agar tidak terjadi hal-hal (seperti) kemarin, mohon jajaran Polresta Magelang, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi musim kampanye, banyak banyak ormas atau partai yang kampanye, agar tidak terjadi gesekan antara partai yang satu, atau ormas yang ada di Magelang," tutur Ahmad.
Kapolresta Magelang Kombes Ruruh kemudian memberikan respons. Dia menyebut jajaran Polresta Magelang akan melakukan penyuluhan kepada Linmas terkait pengamanan pemilu.
"Beliau menyampaikan kaitannya dengan pelatihan Linmas. Linmas ini masyarakat yang diangkat pada saat pileg atau pilpres dia disertakan mengamankan TPS dengan berpakaian hijau-hijau itu, kan setiap lima tahun. Ini nanti memang Kapolsek atau petugas kepolisian akan berkoordinasi dengan penyelenggara pemilihan setempat, nanti akan memberikan penyuluhan terkait dengan tugasnya," kata Ruruh.
Selain itu, Ruruh menyebut petugas kepolisian di lapangan juga dibekali dengan kemampuan untuk membaca potensi gangguan di lapangan. Sehingga, kata dia, petugas akan melakukan antisipasi, terutama jelang masa kampanye pemilu ini.
"Kemudian yang lain terkait dengan gangguan kamtibmas kita harus mempunyai kemampuan yang prediktif, jadi semua personel kepolisian harus memiliki kemampuan untuk memprediksikan potensi-potensi gangguan yang ada sehingga bisa kita antisipasi, kalau terjadi harus bisa kita atasi," sebut dia.
Tingkatkan Patroli Siber
Ruruh menambahkan bahwa tim siber juga melakukan patroli terkait konten berita bohong. Hal itu guna mengantisipasi terjadinya gangguan jelang pemilu.
"Apalagi di tahun politik ini kita akan melakukan patroli siber, misalkan ada berita hoax yang itu harus kita antisipasi, sehingga tidak menginikan masyarakat, seandainya berita tidak benar kita segera mitigasi, sehingga tidak merugikan masyarakat," kata dia.
Menurut Ruruh, media sosial memiliki kekuatan untuk menggerakkan dan menyebarluaskan informasi. Sehingga, perlu dilakukan pengawasan terhadap informasi yang berpotensi menimbulkan gangguan.
"Karena media sosial sekarang ini kan termasuk media untuk upaya cepat menggerakkan, informasi cepat tersebut, kemudian di lapangan menggerakkan orang cukup cepat, jangan sampai petugas kepolisian kalah cepat dengan informasi yang beredar di media," ujar Ruruh.
"Kita ada patroli siber, kemudian informasi dari masyarakat juga penting, jadi begitu kejadian kita harus sigap untuk mengatasi itu," lanjutnya.