Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas Galih Elham Setiawan mengatakan sebelum ada inovasi tersebut, pelayanan impor barang kiriman pekerja migran indonesia di Bea Cukai Tanjung Emas menggunakan mekanisme pemberitahuan impor barang khusus (PIBK).
Menurut Galih, penyampaian PIBK ini dilaksanakan secara manual dengan formulir cetak atas beberapa pemilik barang dalam satu dokumen konsolidasi. Sehingga mekanisme itu mempunyai banyak kelemahan dan pengawasan pun tidak maksimal karena pemeriksaan dilakukan di setiap kontainer, bukan di setiap kemasan barang.
"Beberapa kelemahannya di antaranya ketidakadilan untuk pekerja migran Indonesia karena kewajiban kepabeanan dibebankan setiap kontainer dan bukan setiap pemilik barang. Penetapan atas bea masuk dan pajak dalam rangka impor tidak seimbang, yaitu pemilik barang mewah membayar dengan jumlah yang sama dengan pekerja migran Indonesia," ujar Galih dalam keterangan tertulis, Rabu (22/11/2023).
"Selain itu, terdapat kesulitan dalam pengawasan masuknya barang ilegal seperti narkoba dan barang larangan pembatasan," imbuhnya.
Adanya kelemahan tersebut menjadikan Bea Cukai Tanjung Emas untuk menciptakan inovasi penyelesaian barang kiriman pekerja migran Indonesia dengan menggunakan CN, yang kemudian diterapkan mulai 1 Agustus 2020. Melalui inovasi inilah, dokumen barang kiriman terekam dengan baik sehingga memberikan peningkatan mutu pelayanan dan pengawasan barang kiriman pekerja migran indonesia.
Inovasi tersebut juga membantu fungsi Bea Cukai sebagai community protector dengan keberhasilan pengungkapan penyelundupan narkoba dan barang larangan pembatasan yang didapat dari modus-modus pelanggaran bidang kepabeanan. Hal ini dapat terlihat dari peningkatan jumlah penindakan tahun 2020 hingga 2022 menjadi 12 kali penindakan, dengan total tegahan sebanyak 21,7 kg, dan menyelamatkan kurang lebih 80 ribu orang dari penggunaan narkoba.
Selain peningkatan pelayanan dan pengawasan, inovasi tersebut juga terbukti memaksimalkan penerimaan negara berupa bea masuk dan pajak dalam rangka impor. Pada tahun 2020, terkumpul sebesar Rp 33,2 miliar, tahun 2021 sebesar Rp 34,7 miliar, dan tahun 2022 sebesar Rp 45,8 miliar. Penetapan ini dibebankan secara adil kepada tiap-tiap penerima barang secara transparan serta dapat diakses di mana pun dan kapan pun melalui laman beacukai.go.id/barangkiriman.
Kemudian Galih menuturkan pada tahun 2020, Bea Cukai Tanjung Emas bersama Kantor Pelayanan Lelang dan Kekayaan Negara Semarang juga melaksanakan lelang barang-barang bernilai tinggi (high value goods) hasil penegahan petugas Bea Cukai berdasarkan hasil pemeriksaan barang kiriman komersial yang disamarkan sebagai barang kiriman pekerja migran Indonesia. Barang tersebut di antaranya berupa sepeda, pakaian bermerek, hingga bagian sepeda motor dengan total nilai lelang sebesar Rp 1,7 miliar.
"Keberlangsungan inovasi ini tidak lepas dari dukungan stakeholder, terutama kerja sama dengan perusahaan jasa titipan. Oleh karena itu, Bea Cukai Tanjung Emas terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik melalui audiensi, sosialisasi, dan koordinasi dengan harapan pelayanan terhadap pekerja migran dapat berlangsung maksimal," jelasnya.
Lebih lanjut, Galih mengatakan penghargaan yang diraih oleh Bea Cukai Tanjung Emas ini menjadi awal usaha untuk terus meningkatkan pelayanan dan pengawasan barang kiriman.
"Hingga saat ini, kami terus giat melakukan sosialisasi kepada pekerja migran Indonesia, bekerja sama dengan BP3MI, berkoordinasi dengan kantor vertikal dan lintas kementerian, serta melaksanakan audiensi dengan perusahaan jasa titipan dalam upaya memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa," tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Diah Natalisa menjelaskan penyelenggaraan kompetisi inovasi pelayanan publik tahun 2023 telah berhasil menjaring sebanyak 3.110 proposal inovasi yang terdaftar dalam Aplikasi Sinovic. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.135 proposal (69%) dinyatakan lolos administrasi, kemudian dilakukan juga penilaian proposal oleh tim evaluasi dan dilaksanakan presentasi serta wawancara oleh tim panel independen.
"Kami sangat berharap ke depan inovasi dan praktik baik yang dihasilkan oleh pemerintah ini dapat terus disebarluaskan dalam rangka perbaikan kualitas pelayanan publik yang berkelanjutan,"ujarnya.
Sebagai informasi, rangkaian acara penghargaan dari KemenPAN-RB ini menjaring 99 finalis inovasi kelompok umum dan 15 finalis kelompok khusus. Dari 99 finalis inovasi kelompok umum terpilihlah 45 top inovasi terpuji pelayanan publik tahun 2023.
(akn/ega)