Waka MPR Imbau Polemik PMT Stunting di Depok Tak Terulang

Waka MPR Imbau Polemik PMT Stunting di Depok Tak Terulang

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Selasa, 21 Nov 2023 21:50 WIB
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat
Foto: Dok. MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Rerie) menyoroti polemik bantuan makanan stunting atau Pemberian Makan Tambahan (PMT) untuk balita di Depok. Dia menekankan kasus tersebut tidak boleh terulang.

Karenanya dia meminta agar pemangku kebijakan baik di tingkat pusat maupun daerah memiliki pemahaman yang sama terkait penanganan stunting di RI.

"Informasi terkait adanya program pemberian makanan tambahan (PMT) yang tidak sesuai dengan standar gizi untuk mencegah stunting di Depok, Jawa Barat, tidak boleh terulang. Agar akselerasi penurunan angka prevalensi stunting bisa sesuai target," kata Rerie dalam keterangannya, Selasa (21/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengungkapkan program PMT itu berkaitan dengan target penurunan prevalensi stunting sebesar 14% pada 2024. Kemenko PMK menilai pemberian PMT di Depok tidak memenuhi syarat kecukupan gizi. Utamanya dari sisi penyediaan protein hewani.

Meski berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 angka prevalensi stunting cenderung turun menjadi 21,6% dari yang sebelumnya 24,4%.

ADVERTISEMENT

Rerie menekankan untuk mencapai target prevalensi stunting 14% pada 2024, RI masih memiliki pekerjaan rumah untuk menuntaskan gap sebesar 7,6%.

"Pencapaian target itu memerlukan gerak bersama dengan semangat yang sama, jangan ada lagi upaya yang tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan untuk menekan angka prevalensi stunting," katanya.

Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat tidak standarnya kandungan gizi pada program PMT di Depok, Jawa Barat. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bersama. Dia pun mendorong para pemangku kebijakan bisa meningkatkan pengawasan. Selain itu juga memastikan pemahaman pelaksana program pengentasan stunting di berbagai daerah.

"Para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah harus mampu membangun sinergi yang kuat dalam upaya menyukseskan pencapaian program penurunan angka prevalensi stunting di Tanah Air," tuturnya.

"Semua pihak harus mampu menjalankan peran dan fungsinya sesuai kapasitas masing-masing dengan baik, sehingga target yang ditetapkan mampu direalisasikan," pungkas Rerie.

Rerie sangat berharap upaya mencapai target penurunan angka prevalensi stunting mendapat dukungan semua pihak, dalam rangka mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat dan tangguh dalam menjawab berbagai tantangan di masa depan.

(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads