Hal Terbaru dari Kasus Ayah dan Anak Tewas Membusuk di Koja

Hal Terbaru dari Kasus Ayah dan Anak Tewas Membusuk di Koja

Antara - detikNews
Senin, 20 Nov 2023 05:52 WIB
Tim Inafis Olah TKP Bapak dan Balita Tewas Membusuk di Koja (Tina/detikcom)
Foto: Tim Inafis Olah TKP Bapak dan Balita Tewas Membusuk di Koja (Tina/detikcom)
Jakarta -

Polisi masih menyelidiki kasus penemuan pria berinisial HR (50), dan anak kandungnya berinisial AQ (2), membusuk di dalam rumah di kawasan Koja, Jakarta Utara (Jakut). Polisi menemukan beberapa hal baru untuk mengungkap kasus tersebut.

Polisi menjelaskan soal asal bercak darah yang ada di tubuh istri HR, berinisial NH (31). Saat korban ditemukan pada Selasa (23/10), NR berada di dalam rumah dengan posisi lemas.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan bercak darah tersebut milik HR yang diduga menempel saat NH mengangkat jasad suaminya dari kamar mandi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"NH tak kuasa mengangkat tubuh suaminya sehingga terjatuh lagi. Itu menyebabkan bercak pada bagian tubuh sang istri," kata Gidion seperti dilansir Antara, Minggu (19/11/2023).

Hasil tes DNA telah keluar dan memastikan bahwa darah tersebut adalah bercak darah HR. Gidion menduga darah itu ke luar tubuh saat HR terjatuh di depan kamar mandi.

ADVERTISEMENT

Namun pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium forensik secara lengkap keluar dari Rumah Sakit Polri Kramatjati agar dapat memutuskan penyebab pasti terjatuhnya pria yang memiliki dua anak tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan (IG @kapolrestro_jakartautara)Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan (IG @kapolrestro_jakartautara)

Telah Periksa Istri Korban

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan NH sudah dalam kondisi sehat serta sudah pulih secara fisik dan psikis. NH sudah bisa menceritakan secara detail apa yang terjadi.

"Bahwa memang dia mengalami trauma. Tapi kemudian setelah dokter menyatakan bahwa sudah sehat, sudah diberikan perawatan lalu bisa memberikan keterangan secara dapat dipertanggungjawabkan, maka kemudian kemarin kami ajak memberikan keterangannya di Polres," kata Gidion.

Dari keterangan NH, dipastikan bahwa HR meninggal pada Jumat (20/10). Keterangan itu didukung juga oleh keterangan sejumlah tetangga yang menyebut HR tidak melaksanakan salat Jumat.

Alasan NH tidak berusaha mencari bantuan ke luar rumah sampai berhari-hari, menurut keterangannya, adalah kondisi psikologi sedang dalam tekanan (stres) dan tubuhnya dalam keadaan sakit sehingga tidak bisa berbuat lebih.

"Dia sudah berusaha melakukan pertolongan kepada suaminya tapi tidak bisa melakukan yang lebih karena memang kondisinya sudah sakit sehingga hanya bisa mengurung diri di rumah," kata Gidion.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.


Penyelidik masih menggali keterangan NH terkait keberadaan kedua anaknya yang pada saat kejadian ada di dalam kamar, berdua dan terkunci dari dalam.

NH mengaku tidak membuka pintu kamar karena tidak berhasil membukanya mengingat kondisi tubuh yang lemah.

Keterangan itu juga sudah dicocokkan dengan keterangan sejumlah tetangga bahwa NH ditemukan dalam kondisi tubuh yang lemah, seperti tidak makan. Gidion memastikan NH memberikan keterangan secara bebas, independen, dan tanpa tekanan serta tanpa ada desakan dari pihak mana pun. Jadi keterangan yang disampaikan ke polisi itu murni keluar dari kesaksiannya.

Korban Tersungkur Sebelum Tewas

Polisi menyebut HR sempat tersungkur di depan kamar mandi sebelum tewas. Kejadian itu terjadi saat korban akan berangkat Salat Jumat.

"Ketika ditemukan, HR (waktu itu) akan salat Jumat, sudah menggunakan baju koko. Tapi dia tidak kuat, tersungkur di depan kamar mandi, kemudian dari telinga mengeluarkan darah," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.

Namun, polisi belum bisa memastikan penyebab meninggalnya HR dan AQ. Apakah karena terjatuh atau ada penyebab lain, seperti kelaparan dan sakit.

"Untuk memastikan, kami juga harus memastikan secara klinis, harus memastikan secara laboratoris, tentang penyebab kematian. Itu tetap harus menunggu dari rumah sakit karena masih ada yang mesti diperiksa," kata Gidion.

Halaman 2 dari 2
(aik/aik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads