Bripka Helmi menjadi perbincangan pada akhir pekan lalu, lantaran aksinya menggagalkan pembunuhan di RS Harapan, Kota Magelang, Jawa Tengah (Jateng). Bripka Helmi mengatakan saat itu pelaku sudah dalam posisi menduduki tubuh korban sambil membawa parang, sementara dirinya hanya mengandalkan tangan kosong.
Atas aksi heroiknya, Polda Jawa Tengah (Jateng) mengusulkan Bripka Helmi sebagai kandidat Hoegeng Corner. Bripka Helmi pun menceritakan detik-detik penyelamatan korban penganiayaan yang hamper dibunuh.
"Kan karena saya anggota Resmob, saya standby 24 jam selama seminggu, cuma malam Senin yang libur. Ketika itu, Hari Sabtu (11/11), setelah subuhan, saya ngaji dulu, lalu pukul 05.00 WIB saya keluar mau ngecek salah satu TO (target operasi) yang masih jadi buronan kami di sekitar Magelang sini," cerita Bripka Helmi kepada detikcom pada Selasa (14/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia lalu menerima telepon dan mendapat kabar ada seseorang merangsek ke RS Harapan dan ngamuk dengan membabi buta. Bripka Helmi langsung mendatangi RS Harapan.
"Lalu saya lihat suasana rumah sakit ini sepi. Lalu saya telepon pihak RS, saya tanya di mana. Katanya di ruang Edelweiss." ucap Bripka Helmi.
![]() |
Setiba Ruang Edelweiss, Bripka Helmi kaget melihat kerumunan orang, baik di dalam maupun di luar ruangan. Di dalam ruangan, ternyata pelaku sedang menduduki tubuh korban.
Pelaku adalah seorang pria paruh baya, yang akhirnya diketahui berinisial J (55). Posisi pelaku sedang berada di sudut dekat jendela kamar. Pelaku nampak terus berbicara dan sesekali memaki.
"Sampai di situ sudah banyak orang histeris, ada yang teriak-teriak. Jadi di dalam, di luar ruang Edelweiss ini banyak orang. Jadi ternyata pelaku itu sudah melakukan penganiayaan ke pasien, pelaku itu membawa parang," tutur Bripka Helmi.
"Orang-orang di situ mau tolong korban, tapi takut juga karena pelaku membawa parang. Saya melihat itu kan langsung berpikir saya harus tolong, tapi risiko terburuknya saya akan jadi korban. Saya berpikir nek (kalau) ini nggak tepat, saya yang habis," imbuh dia.
Melihat posisi pelaku membelakangi jendela, Bripka Helmi lalu mengendap-endap ke sisi luar kamar yang dibelakangi pelaku. Dia lalu pelan-pelan membuka kaca jendela dan dengan cepat menyergap tangan pelaku yang membawa parang sekitar pukul 06.13 WIB.
"Saya di situ kan mengendap-endap, diam-diam, ke sisi ruangan yang membelakang pelaku. Karena pelaku fokusnya ke korban dan orang-orang yang di dalam dan di luar kamar," ungkap Ayah dari 3 anak perempuan ini.
"Mungkin nggak ngeh saya diam-diam ke belakangnya, saya lompati tembok setinggi bahu saya. Saya tarik tangannya yang pegang parangnya sampai hampir kena leher saya," sambung dia.
Setelah pelaku tertangkap, Bripka Helmi membawa J ke kantor polisi. "Pelaku sempat mau dihakimi massa, tapi saya lerai," pungkas dia.
Seperti yang ditulis detikJateng pada Sabtu lalu, Wakapolres Magelang Kota, Kompol Budi Yuwono Fajar Wisnugroho menuturkan J (55) adalah warga Pekanbaru. Dalam kejadian penganiayaan tersebut ada dua korban yang terluka.
"Bahwa tadi pagi hari Sabtu tanggal 11 November 2023 sekitar pukul 05.30 di salah satu bangsal rumah sakit swasta di Kota Magelang telah terjadi kejadian penganiayaan yang mengakibatkan dua orang korban," kata Budi saat konferensi pers di Mapolres Magelang Kota,.
Budi menuturkan kedua korban luka sudah mendapatkan perawatan medis. Terduga pelaku mengaku sebagai teman lama korban.
"Kronologinya, terduga pelaku merupakan teman lama dari korban. Jadi korban itu dari tanggal 4 sampai kemarin masih menjalani perawatan karena ada sakit infeksi saluran pernafasan," ujar Budi.
Terduga pelaku pada Jumat (10/11) malam menengok korban di RS dan sempat ribut dengan salah satu anak angkat korban. Kemudian hari ini terduga pelaku kembali mendatangi korban di rumah sakit
"Terduga pelaku dari pendalaman awal mengaku sebagai teman lama, datang menengok tadi malam, terus sempat ribut. Terus pagi tadi datang lagi, kemudian memasuki rumah sakit, setelah itu kok masuk bangsal dari korban,"," jelas Budi.
"Dari rumah sakit mendengar ada teriakan, setelah didatangi ternyata korban dan anak angkat korban yang ada di lokasi sedang mengalami penganiayaan. Pihak rumah sakit menghubungi pihak kepolisian. Kepolisian mendatangi TKP dan berhasil mengamankan pelaku," pungkas dia.
Simak juga Video: Hoegeng Awards 2023: Penghargaan Pahlawan Tuk Polisi Teladan