Cerita Aipda Agus Miswanto Sisihkan Gaji demi Bangun Pesantren di Purbalingga

Cerita Aipda Agus Miswanto Sisihkan Gaji demi Bangun Pesantren di Purbalingga

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 03 Nov 2023 10:16 WIB
Aktivitas Aipda Agus Miswanto di Pesantren di Purbalingga
Aktivitas Aipda Agus Miswanto di Pesantren di Purbalingga (Foto: Dok Istimewa)
Jakarta - Aipda Agus Miswanto diusulkan sebagai kandidat dalam program Hoegeng Corner. Polisi yang bertugas sebagai PS Kaur Perawatan Personel (Watpers) di Polres Purbalingga, Jawa Tengah, itu dikenal sebagai sosok yang mendirikan pesantren dan membantu yatim piatu di sekitarnya.

Agus menceritakan mulanya dirinya membangun majelis pada 2019. Selang beberapa tahun, dia pun mendapatkan izin operasional mengenai legalitas yayasan.

"Jadi di bawah naungan yayasan itu, ada TPQ, ada pesantren," kata Agus saat berbincang dengan detikcom, Kamis (2/11/2023).

Dia juga menuturkan proses mendirikan Pesantren Daruttaqwa yang bermanfaat bagi warga sekitar. Agus membangunnya mulai dari nol sampai mendapatkan bantuan juga dari rekan-rekannya di kepolisian.

"Alhamdulillah memang ada beberapa rekan anggota Polri yang membantu, alhamdulillah mereka menyisihkan," ujar Agus.

Ada sekitar enam orang santri yang bertahan di Pesantren Daruttaqwa hingga saat ini. Di samping itu, ada juga santri yang mengikuti pengajian sore berjumlah 60 orang dan ibu-ibu yang mengikuti pengajian rutin sekitar 50 orang.

Beberapa waktu lalu, Kapolres Purbalingga juga memberikan bantuan kepada Pondok Pesantren Daruttaqwa. Agus bersyukur atas bantuan yang diberikan Kapolres itu.

"Alhamdulillah dan Pak Kapolres kemarin membantu. Alhamdulillah kemarin karena tahu mungkin saya mendirikan majelis mendirikan ini, pondok pesantren, dari Pak Kapolres kemarin membantu," tutur dia.

Aktivitas Aipda Agus Miswanto di Pesantren di PurbalinggaPesantren di Purbalingga yang didirikan Aipda Agus (Foto: Dok Istimewa)

Selain itu, Agus juga kerap memberikan bantuan kepada warga di sekitar desa. Dia sengaja menyisihkan gajinya untuk membantu para kaum duafa.

"Jadi kita bermanfaat di lingkungan dulu lah, RT/RW. Ada santunan alhamdulillah masih berjalan sampai sekarang," imbuh dia.

Awal Mula Dirikan Pesantren

Cerita tentang Aipda Agus yang membangun pesantren ini juga sebelumnya sudah diberitakan detikJateng. Agus menjelaskan awal mula dirinya mendirikan pesantren karena saat itu dia melihat tidak adanya kegiatan mengaji di musala tempatnya tinggal.

"Saya waktu itu heran, lingkungan sini tidak ada kegiatan mengaji dan keagamaan rutin. Musala sekitar juga sepi dari kegiatan mengaji," kata Agus kepada wartawan, Selasa (8/8/2023).

Dari situ dirinya merasa terpanggil. Bermodalkan bekal ilmu agama yang dimilikinya, Aipda Agus lalu membuka majelis baca Al-Qur'an di musala itu.

Bak gayung bersambut, anak-anak saat itu sangat antusias. Namun jumlahnya masih belum terlalu banyak. Namun, karena niatnya ibadah, ia tetap semangat mengajar.

"Saya kepingin agar anak-anak khususnya di lingkungan menjadi anak yang salih dan salihah. Awalnya jemaah sedikit, paling banyak 10 orang. Tapi saya tetap istikamah mengajari anak-anak dan orang tua membaca tulis Al-Qur'an," terangnya.

Karena kesibukannya bekerja, dia harus pintar membagi waktu. Sebab muridnya tidak hanya anak-anak, tapi juga para orang tua yang hidup di sekitar rumahnya.

"Habis salat asar saya mengajar anak-anak membaca huruf hijaiyah dan hafalan surat pendek serta doa sehari-hari. Setelah anak-anak selesai giliran ibu-ibu yang belajar mengaji hingga menjelang magrib," ungkapnya.

Lambat laun, majelis yang didirikannya semakin besar. Beruntungnya, pada tahun 2022 orang tuanya mewakafkan tanah. Tanah tersebut ia gunakan untuk membangun masjid kecil di sebelah rumah.

"Jumlah jemaah semakin banyak dan musala tempat mengajar kurang cukup menampung jemaah. Alhamdulillah ada rezeki jadi saya bangun masjid biar semua bisa tertampung," ujarnya.

Di tahun yang sama, dia lalu membuat yayasan, dan mendirikan Pondok Pesantren Daruttaqwa. Di sebelah musala juga sudah ada rumah yang dibuat sejumlah kamar untuk santri.

"Sekarang alhamdulilah ada 70 santri yang mondok di sini. Sebagian santri dari lingkungan sekitar. Tapi juga ada dari desa lain dan tinggal di sini" jelasnya. (knv/lir)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads