Walkot Resmikan Masjid Agung Pertama Qubah Timah di Pangkalpinang

Aafi Syaddad - detikNews
Jumat, 10 Nov 2023 20:44 WIB
Foto: Dok. Pemkot Pangkalpinang
Jakarta -

Menjelang akhir masa jabatan di periode pertamanya, Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil atau yang akrab disapa Bang Molen meresmikan Masjid Agung Qubah Timah. Masjid ini menjadi Masjid Agung perdana yang dimiliki oleh Kota Pangkalpinang.

"Hari ini hari bersejarah bagi masyarakat Kota Pangkalpinang terkhusus bagi umat muslim di Bumi Serumpun Sebalai Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sudah lama momen hari ini kita nantikan, akhirnya kita resmikan bertepatan dengan 10 November Hari Pahlawan", ungkap Molen dalam keterangan tertulis, Jumat (10/11/2023).

Adapun pada periode pertamanya sebagai Wali Kota Pangkalpinang, Molen mengungkapkan rasa risaunya mengenai Kota Pangkalpinang yang belum memiliki Masjid Agung. Hal itulah yang mengawali inisiatifnya untuk membangun Masjid Agung Qubah Timah.

"Mengakhiri periode kami bersama bang Sopian, banyak kekurangan, salah satunya masjid Agung. Berawal dari pemikiran itulah kami berinisiatif, bersama-sama kepala OPD berkunjung ke pak Ridwan Kamil, arsitek terkenal yang juga arsitek masjid Al Jabbar Kota Bandung", jelasnya.

Ia menceritakan lika-liku awal mula memulai pembangunan Masjid Agung Qubah Timah hingga diresmikan hari ini. Pada tahun 2022, mulai direncanakan pelaksanaan teknis pembangunan Masjid Agung Qubah Timah yang berdiri di lahan bekas gudang beras.

"Dulu pak Zulkarnain Karim pengen berdiri Masjid Agung di Panti Wangka. Namun alhamdulillah akhirnya berdiri megah di lahan eks Gudang Beras ini, hanya terhitung jari daerah mendapat hibah lahan dari lembaga vertikal seperti Badan Pertanahan Nasional ini", ujar Molen.

Kemudian, Molen menjelaskan terdapat lima kubah di Masjid Agung Qubah Timah. Qubah pertama digunakan untuk melaksanakan salat dengan ketinggian 16 Meter dengan kapasitas 1.200 sampai 2.000 jamaah. Qubah kedua diperuntukkan untuk wudhu dan toilet akhwat, sedangkan Qubah ketiga menjadi tempat wudhu dan toilet ikhwan.

"Qubah berikutnya mohon doanya semua, kalo Allah SWT mengizinkan kebersamaan kita insyaallah kubah keempat menjadi tempat Islamic Center dan kubah kelima digunakan untuk Gedung Serba Guna. Tidak ada yang tidak mungkin untuk sebuah masjid, pasti berdiri atas ridho Allah SWT", kata Molen.

Lebih lanjut, Molen menjelaskan bahwa Masjid Agung Qubah Timah tidak semua terbuat dari timah. Namun dinamakan Masjid Agung Qubah Timah agar Bangka Belitung memiliki ikon timah yang merupakan komoditas andalan Bangka Belitung sejak berabad-abad lalu.

"Kalo semuanya terbuat dari timah bisa rubuh masjid ini. Disamping ada Gereja Manantha yang berdiri sejak tahun 1927 lalu, ini menandakan persaudaraan di Kota Beribu Senyuman meski berbeda agama. Didepannya titik Nol Kilometer, di Jalan Sudirman ini saya pengen menjadi simbol keharmonisan agama dan ikon timah, nanti Kelenteng disana juga kita usahakan ornamen dari timah", harap Molen.

"Kenapa bentuknya tudung, karena ini tudung saji merupakan budaya turun temurun adat istiadat Bangka Belitung, secara budaya dan historisnya juga dapat disini," tambahnya.

Di akhir, ia juga menjelaskan Masjid Agung Qubah Timah telah menunjuk tujuh Imam, empat Muadzin dan tujuh Marbot yang telah diseleksi oleh tim yang berkompeten. Menurutnya, orang-orang yang terpilih ini merupakan insan terbaik di Kota Pangkalpinang.

Pada kegiatan peresmian Masjid Agung Qubah Timah tersebut, Da'i kondang Ustadz Das'ad Latif juga turut hadir mengisi tausiyah sekaligus shalat jumat perdana.

Dalam rangka menjalankan manajemen Masjid Agung Qubah Timah, Molen juga menetapkan pengurus Masjid Agung Qubah Timah. Adapun jajaran pengurus yang dimaksud, yaitu:

Ketua: Johan Muhammad Nasir

Wakil Ketua I: Amrin Abdul Ghani

Wakil Ketua II: Rio Setiadi

Wakil Ketua III: Mirtawansyah

Sekretaris: Yusni Patrajaya

Wakil Sekretaris I: Trianto

Wakil Sekretaris II: Arnadi

Bendahara: Agustian Safitri

Wakil Bendahara: Heri Anggara

Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga: Iqrom Faldiansyah

Ketua Bidang Idarah: Nur Muhammad

Ketua Bidang Imarah: Robi Rendra Tribuana

Ketua Bidang Pendidikan, Pemberdayaan Perempuan dan Peranan Wanita: Maria Susanti

Ketua Bidang Ri'ayah: Lukman Hakim

Simak juga 'Melihat Sejarah Sumur Militer yang Diklaim Tak Pernah Kering':






(akn/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork