Warga mengungkapkan kesaksiannya soal rumah aborsi di Ciracas, Jakarta Timur. Warga mengaku sering melihat pasien berdatangan dari pagi hingga tengah malam.
"Kadang-kadang juga kan pasiennya ya saya bilang pasien ya dari mana-mana tuh kan (datangnya) sekitar malem tuh. Jam 1. Jam 12 malem," ucap Aisyah (42), warga setempat, saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (3/11/2023).
Aisyah mengaku tak ada gerak-gerik yang mencurigakan dari pelaku wanita berinisial I. Ia menilai I merupakan sosok wanita yang baik.
"Enggak, biasa-biasa aja. Enggak keciri orang juga sama saya biasa aja kok nggak aneh, baik," ujarnya.
Aisyah menyebut tak ada yang menyangka jika I membuka praktik aborsi ilegal. Yang ia lihat hanyalah praktik berobat biasa pada umumnya.
"Engga sih saya pikir nggak ada yang seperti itu nggak ada cuma datang pasien mungkin mau KB, berobat jadi ya biasa," katanya.
Dikira Klinik Bidan
Menurut Aisyah, rumah dua lantai itu diketahui warga adalah sebuah klinik biasa. Sementara pelaku disebutnya adalah bidan.
"Awalnya sih bidan. Tadinya bidan biasa," ucap Aisyah.
Aisyah mengaku sering melihat banyak orang yang keluar-masuk rumah aborsi tersebut. Warga tahunya rumah tersebut adalah klinik.
"Ya namanya orang kan banyak keluar masuk keluar masuk tuh ya, saya pikir berobat aja kan gak tahunya seperti ini," ujarnya.
Sebelumnya, rumah tersebut digeledah polisi pada Kamis (2/11) kemarin. Rumah tersebut digeledah karena diduga melakukan praktik aborsi.
(mea/mea)