Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mengapresiasi 14 sekolah di Sumsel yang berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional Tahun 2023. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI).
Adapun 14 sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata tersebut terdiri dari 3 sekolah penerima Penghargaan Adiwiyata Mandiri, dan 11 Sekolah penerima penghargaan Adiwiyata Nasional. Penerima Adiwiyata Mandiri, yaitu SD Fransiskus Baturaja, SD Negeri 11 OKU dan SD Negeri 4 Ujan Mas Kabupaten Muara Enim.
Sedangkan penerima pengharagaan Adiwiyata Nasional yakni SMA Negeri 14 Palembang, SMA Negeri 1 OKU, SMP Negeri 2 Lawang Kidul Muara Enim, MTS Negeri 2 Muara Enim, SMP Negeri 8 Prabumulih, SD Negeri 13 Lawang Kidul Muara Enim. Kemudian, SD Negeri 4 Lubai Muara Enim, SD Negeri 59 Palembang, SD Negeri 7 Lawang Kidul Muara Enim, SD Negeri 16 Muara Enim dan SD Negeri 3 Lawang Kidul Muara Enim.
"Kami ucapkan selamat atas capaian yang didapat sekolah dan pembinaanya sehingga berhasil mendapat penghargaan ini," kata Fatoni saat menerima 14 kepala sekolah penerima penghargaan Adiwiyata dari Kementerian LHK Ri di Kantor Gubernur Sumsel, Kamis (2/11/2023).
Kepada 14 sekolah tersebut, Fatoni pun berharap untuk terus meningkatkan prestasinya. Selain itu, Agus juga berharap sekolah lain bisa meraih penghargaan yang telah dicapai 14 sekolah tersebut.
"Saya harap ini bisa masif dan gelorakan sehingga semua sekolah menuju ke sana. Maka kita mengajak semua sekolah- sekolah kita tanamkan budaya bersih dan menjaga lingkungan termasuk pembentukan karakter," ungkapnya.
Kata Agus Fatoni, terpeliharanya lingkungan hidup sangatlah penting. Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak harus terlibat melalui penanaman cinta lingkungan dari sekolah masing-masing, apalagi saat ini sedang perubahan cuaca dan El Nino.
"Sekarang ini marak perubahan iklim dan sedang El Nino, jadi dari mulai sekolah perlu ditanamkan terhadap kecintaan lingkungan hidup," harapnya.
Fatoni mengatakan penghargaan yang telah diterima merupakan bentuk apresiasi atas apa yang telah diperbuat untuk kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, perlu terus disosialisasikan kepada anak didik terkait kesadaran menjaga lingkungan.
"Jadi kepala sekolah, kepala dinas pendidikan dan kepala dinas lingkungan hidup harus menjadi duta lingkungan, jadi harus ada tanggung jawab bukan hanya sekedar menerima penghargaan, tapi kita juga membuat lingkungan yang baik seperti yang kita capai ini," tegasnya.
Sementara itu Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setda Sumsel Edward Candra mengatakan, penghargaan Adiwiyata adalah salah satu program dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup dan melakukan pengelolaan lingkungan hidup di sekolah.
"Penghargaan Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan bagi sekolah yang berhasil melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup," ucapnya.
(akn/ega)