Ketua Umum SNNU, Witjaksono mengukuhkan Mahmud Mustain sebagai Waketum PP SNNU. Mahmud juga dikukuhkan sebagai pimpinan wilayah SNNU Provinsi DKI Jakarta serta Pimpinan cabang SNNU Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara.
Pengukuhan dilakukan usai rapat pimpinan nasional Pimpinan Pusat Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (1/11/2023).
"Alhamdulillah hari ini Prof. Mahmud Mustain dari ITS Surabaya secara resmi telah menjadi Waketum PP SNNU, juga PW SNNU DKI Jakarta serta PC SNNU Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Nelayan NU DKI dikomandoi oleh Gus Zainal sebqgai ketua dan Putra asli Kepulauan Seribu, mas Ahmad Muntho'i sebagai sekretaris," kata Witjaksono dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan itu, Witjaksono menyampaikan bahwa momen awal bulan pahlawan ini adalah momen di mana masyarakat Indonesia menyadari akan pentingnya persatuan di tengah riuhnya suasana politik nasional. Dia berpesan jangan sampai perbedan pilihan politik jadi memecahbelah bangsa.
"Hari ini adalah hari yang bersejarah, di mana Badan Kemaritiman Nahdlatul Ulama atau BKNU secara resmi bergabung dengan Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama. Hal ini menandai bahwa persatuan organisasi kenelayanan di Nusantara menyiratkan sebuah pesan persatuan secara nasional. Jangan sampai pilihan politik memecah belah kita sebagai bangsa," ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga, PP SNNU meresmikan beberapa program beasiswa dan penyaluran kredit untuk UMKM Bidang Perikanan. Program itu dibuat untuk kesejahteraan masyarkat pesisir dan nelayan yang merupakan hasil kerjasama SNNU dengan beberapa perusahaan swasta.
"Kami (SNNU) terus berjuang demi kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan dalam segala bidang. Hari ini kami meresmikan program beasiswa berupa 1000 beasiswa sertifikasi manajemen SDM dan Manajemen risiko Bidang SDM dan Keuangan. 777 beasiswa sertifikasi pengelolaan limbah B3 Serta program penyaluran sekitar 2000 program kredit usaha mikro untuk UMKM Bidang Perikanan, dimana per 1 UMKM bernilai 25jt rupiah," tuturnya.
Witjaksono menyampaikan mayoritas warga pesisir adalah Nahdliyin. Untuk itu, dia berkomitmen untuk terus membela kepentingan nelayan, masyarakat pesisir, pelaku usaha dan pekerja sektor perikanan dan kelautan.
"Meleburnya BKNU bersama SNNU adalah berkah yang sangat besar, dimana nelayan dan masyarakat pesisir didominasi oleh Nahdliyin, jumlahnya sekitar 60 juta jiwa.
Jumlah yang sangat besar itu akan terus diperjuangkan oleh SNNU, baik secara ekonomi, sosial maupun meningkatkan martabat hidup rakyat kecil," imbuhnya.