RI Dorong Situasi Gaza Diangkat di Sidang Majelis Umum PBB

RI Dorong Situasi Gaza Diangkat di Sidang Majelis Umum PBB

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Selasa, 24 Okt 2023 23:38 WIB
Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Arrmanatha Nasir (tangkapan layar)
Foto: Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Arrmanatha Nasir (tangkapan layar)
Jakarta -

Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Arrmanatha Nasir menyatakan sejak awal Indonesia tidak tinggal diam soal perang Israel vs Hamas. Arrmanatha menegaskan Indonesia sudah mendorong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengambil langkah gencatan senjata.

"Indonesia tidak tinggal diam, karena sejak awal Indonesia terus melakukan konsultasi dengan berbagai negara di dewan anggota di DK untuk mendorong agar DK mengambil langkah cease fire dan akses kemanusiaan," kata Arrmanatha dalam konferensi secara virtual, Selasa (24/10/2023).

Arrmanatha mengatakan Indonesia tidak hanya akan membawa isu Gaza di DK, tapi juga ke majelis umum PBB. Dia menyebut situasi di Gaza saat ini harus mendapat perhatian khusus di dalam berbagai resolusi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia selalu dalam pernyataannya itu mengangkat isu gaza, mengangkat me-link dan menyuarakan bahwa situasi di Gaza ini perlu mendapat perhatian di dalam berbagai resolusi di dalam berbagai," ujarnya.

"Ya, sehingga kita berupaya agar negara-negara di UN ini tidak menganggap bahwa isu Gaza itu hanya di DK, tapi kita berupaya isu ini di semua pembahasan yang ada di sidang majelis umum PBB," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

PBB Serukan Gencatan Senjata

PBB sebelumnya menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza saat pengeboman Israel untuk membalas Hamas terus berlanjut. Lebih dari 5.000 dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel yang berlangsung selama lebih dari dua pekan terakhir.

"Langkah pertama yang harus dilakukan adalah gencatan senjata kemanusiaan segera, menyelamatkan nyawa warga sipil melalui pengiriman bantuan kemanusiaan yang cepat dan efektif," cetus kepala hak asasi manusia (HAM) PBB Volker Turk dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (24/10).

"Kekerasan ini tidak akan pernah berakhir kecuali para pemimpin mengambil tindakan berani dan mengambil pilihan manusiawi yang dibutuhkan oleh kemanusiaan," sebutnya.

Komunitas internasional masih terpecah soal kemungkinan penghentian pertempuran meskipun bantuan diperlukan untuk menjangkau warga Palestina di wilayah Jalur Gaza.

Israel memutus pasokan air, listrik, bahan bakar dan makanan untuk Jalur Gaza, untuk merespons serangan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.400 orang. Militer Israel juga melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza, yang diklaim menargetkan posisi Hamas namun memakan banyak korban sipil.

Laporan otoritas kesehatan Gaza, seperti dilansir Al Jazeera, menyebut sedikitnya 5.087 orang tewas -- kebanyakan warga sipil -- akibat serangan udara Israel sejauh ini. Angka itu mencakup 2.055 anak-anak dan 1.119 wanita. Lebih dari 15.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran di Jalur Gaza.

"Terlalu banyak nyawa warga sipil, banyak di antaranya anak-anak, yang hilang -- di kedua belah pihak -- sebagai konsekuensi dari permusuhan ini," ucap Turk.

(whn/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads