Seruan Gencatan Senjata di Gaza Menggema tapi Ditolak AS

Seruan Gencatan Senjata di Gaza Menggema tapi Ditolak AS

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 24 Okt 2023 22:10 WIB
Uniformed U.S. Secret Service officers keep watch outside the White House in Washington, November 17, 2015. REUTERS/Carlos Barria
Foto: REUTERS/Carlos Barria
Jakarta -

Seruan untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina, ditolak oleh Amerika Serikat (AS). Menurut AS, gencatan senjata hanya akan memberikan kelompok Hamas waktu untuk istirahat.

Dilansir dari AFP, Washington memperingatkan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan menguntungkan Hamas, yang menguasai wilayah tersebut sejak tahun 2007.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller menuturkan kepada wartawan bahwa adanya gencatan senjata akan 'memberikan kemampuan kepada Hamas untuk beristirahat, memulihkan diri dan bersiap untuk terus melancarkan serangan teroris terhadap Israel'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anda dapat memahami dengan jelas mengapa situasi ini tidak bisa ditoleransi oleh Israel, karena ini adalah situasi yang tidak bisa ditoleransi oleh negara mana pun yang telah mengalami serangan teroris brutal dan terus melihat ancaman teroris tepat di perbatasannya," ucap Miller saat berbicara kepada wartawan setempat pada Senin (23/10) waktu setempat.

Lebih lanjut, AS mengatakan telah berupaya untuk memastikan aliran bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza. Miller menyebut bahwa utusan AS David Satterfield berada di lapangan untuk bekerja 'secara intensif' terkait penyaluran bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Posisi serupa disampaikan oleh juru Gedung Putih John Kirby, yang seperti dilansir Al Jazeera, menegaskan bahwa saat ini bukan waktunya untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

"Ini bukan waktunya untuk gencatan senjata," sebutnya dalam pernyataan kepada CNN.

"Israel memiliki hak untuk membela diri. Mereka masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengejar kepemimpinan Hamas," ujar Kirby.

Perang di Gaza Memakan Ribuan Korban

Serangan udara terhadap Jalur Gaza telah berlangsung lebih dari dua pekan. Israel beralasan seranga ke Gaza untuk membalas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.400 orang, yang sebagian besar warga sipil, di wilayah Israel.

Laporan otoritas kesehatan Gaza, seperti dilansir Al Jazeera, menyebut sedikitnya 5.087 orang tewas -- kebanyakan warga sipil -- akibat serangan udara Israel sejauh ini. Angka itu mencakup 2.055 anak-anak dan 1.119 wanita. Lebih dari 15.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran di Jalur Gaza.

Halaman 2 dari 2
(aik/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads