.webp)
Permasalahan sampah masih menjadi sorotan salah satunya di Bekasi. Masalah sampah disebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah namun juga warga sekitar.
"Krisis sampah ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Kota Bekasi. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai warga Kota Bekasi. Kita perlu mendekati situasi ini dengan serius dan tanggap, ujar Ketua Umum Gerakan Untuk Lingkungan, Adrie Charviandi, kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).
Adrie mengusulkan, diperlukan reformasi mendalam pada pengelolaan sampah Kota Bekasi. Langkah-langkah inovatif dan berkelanjutan harus diambil untuk mengurangi volume sampah dan menghindari penumpukan terutama di TPA Sumur Batu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adrie yang juga mantan Dewan Daerah dan Manajer Kampanye dan Advokasi Walhi juga menyoroti pemenang lelang proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Kota Bekasi. Menurutnya, penunjukan konsorsium EEI-MHE-HDI-XHE sebagai pemenang tender merupakan hal tepat.
Menurutnya, situasi di TPA Sumur Batu semakin memprihatinkan dan memunculkan kekhawatiran yang mendalam bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Ia menilai hal ini menciptakan masalah serius.
"Saat ini, TPA Sumur Batu tidak hanya sekadar tempat pembuangan sampah, tetapi juga menciptakan masalah serius," ujar Adrie.
Adrie menambahkan teknologi pengolahan sampah modern dan ramah lingkungan harus menjadi fokus utama. Hal itu, kata Adrie termasuk pembangunan pengelolaan sampah menjadi Energi Listrik dan metode pengolahan yang tidak mencemari lingkungan.
(dwia/dwia)
