Tugu Proklamasi adalah salah satu bangunan bersejarah yang terletak di Jakarta Pusat. Bangunan ini didirikan untuk memperingati proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Lalu, bagaimana sejarah pembangunan Tugu Proklamasi? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Lokasi Tugu Proklamasi
Mengutip dari situs Kemenparekraf RI, Tugu Proklamasi adalah salah satu destinasi wisata sejarah yang menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Di tempat inilah, Ir. Soekarno, didampingi oleh Moh. Hatta, membacakan Naskah Proklamasi, sekaligus menjadi penanda kemerdekaan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tugu Proklamasi dibangun di tanah kompleks Taman Proklamasi di Jl. Proklamasi, Jakarta Pusat, yang dulunya adalah Jl. Pegangsaan Timur No. 56, rumah tinggal Bung Karno. Di tempat ini, terdapat dua patung Soekarno-Hatta berukuran besar dan berdampingan di kompleks taman.
Kedua patung Soekarno-Hatta terlihat mirip dengan dokumentasi foto saat pembacaan naskah proklamasi pertama kali. Selain itu, terdapat patung naskah proklamasi yang terbuat dari lempengan batu marmer hitam, dengan bentuk dan susunan tulisan aslinya.
![]() |
Asal-usul Tugu Proklamasi
Di masa kemerdekaan, lokasi Tugu Proklamasi adalah rumah dari Sang Proklamator itu sendiri, Ir. Soekarno. Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di teras depan rumahnya, di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta.
Kini jalan tersebut beralih nama menjadi Jalan Proklamasi. Meskipun rumah bersejarah itu sudah lama dirobohkan, tetap ada bangunan simbol pada titik tersebut. Pada Tugu Proklamasi berdiri tiga monumen bersejarah, yaitu Tugu Petir, Patung Soekarno-Hatta, dan Tugu Wanita.
Tugu Proklamasi dibangun untuk memperingati satu tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1946. Terdapat tulisan "Atas Oesaha Wanita Djakarta" yang dipahat pada Tugu Proklamasi.
Tugu Proklamasi dibuat oleh Dra. Yos Masdani Tumbuan, mahasiswi anggota Ikatan Wanita Djakarta. Setelah selesai dibangun, Tugu Proklamasi diresmikan oleh Sutan Sjahrir pada 15 Agustus 1946.
Tugu Proklamasi Sempat Dibongkar Soekarno
Pada 15 Agustus 1960, tugu peringatan proklamasi Indonesia dibongkar oleh Soekarno. Sebelumnya, Soekarno sudah sempat mengumumkan berita mengenai rencana pemusnahan Tugu Proklamasi. Soekarno mengatakan bahwa tugu di Jalan Pegangsaan Timur tersebut bukanlah Tugu Nasional, tetapi Tugu Linggarjati dan harus dihancurkan.
Dikutip dari buku Indonesia Merdeka oleh Woro Miswati (2020), pada tanggal 1 Januari 1961, Soekarno melakukan pencangkulan pertama di tanah untuk pembangunan tugu, yaitu Tugu Petir, sebagai pengganti Tugu Proklamasi.
Setelah pemerintahan Soekarno berakhir, Tugu Proklamasi sempat terlupakan. Tugu tersebut dibangun kembali atas perintah Presiden Soeharto pada tahun 1972.
Tugu Proklamasi selesai dibangun pada 15 Agustus 1972, kemudian dipasang plakat marmer naskah proklamasi dan peta Indonesia. Akhirnya, pada 17 Agustus 1972, Tugu Proklamasi diresmikan oleh Menteri Penerangan, Budiardjo, yang mewakili Presiden Soeharto.
Peresmian Tugu Proklamasi
Dilansir situs Pariwisata Jakarta, Tugu Proklamasi diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1972, oleh Menteri Penerangan saat itu, Bpk. Budiardjo. Kemudian dilanjutkan oleh Presiden Soeharto pada 17 Agustus 1980, untuk meresmikan Monumen Proklamasi.
Perlu diketahui, Tugu Proklamasi tempat ini beroperasi setiap hari dengan jam buka sejak pukul 06.00 sampai 21.00.
Simak Video 'Ganjar-Mahfud Tiba di Tugu Proklamasi Jelang Daftar ke KPU':