Biro Pengendalian Personel (Dalpers) SSDM Polri mengatakan pihaknya melakukan inovasi dalam proses rekrutmen anggota baru Polri tahun ini. Inovasi yang dimaksud di antaranya menyiarkan secara langsung proses atau tahapan seleksi di sejumlah akun media sosial hingga membuka ruang interaksi dengan masyarakat di hotline pengaduan masyarakat (dumas).
"Juga kita punya terobosan kreatif khususnya tahun ini, sejalan dengan teknologi dan media sosial, kita manfaatkan media sosial yang ada. Platform mulai Instagram, YouTube, Facebook, kemudian juga Hello dan ada beberapa. Total tujuh media sosial yang dimanfaatkan," kata Karo Dalpers SSDM Polri Brigjen Nurworo Danang di program detikPagi, Rabu (18/10/2023).
Danang mengatakan pemanfaatan medsos dan dibukanya hotline juga jadi sarana edukasi dan literasi bagi masyarakat. Melalui lewat media sosial (medsos) dan hotline dumas rekrutmen Polri, SSDM Polri juga menerima saran, kritik, dan masukan masyarakat.
"Ini bagian dari membuka ruang interaksi dengan masyarakat, dan membuka bagian dari edukasi dan literasi, khususnya dalam proses seleksi ini memberikan informasi sebanyak-banyaknya pada masyarakat. Juga untuk mendapatkan masukan, saran, kritik terhadap pelaksanaan seleksi itu sendiri," jelas Danang.
"Kita juga buka saluran hotline pengaduan melalui nomor WhatsApp, alhamdulillah cukup banyak respons dari masyarakat. Begitu kami buka ada sebanyak 19 ribuan hotline pengaduan," imbuh Danang.
Meski demikian, seluruh aduan yang masuk ternyata tak terkait proses rekrutmen. Ada ribuan pengaduan yang ternyata soal orang hilang, kasus penipuan, dan lain-lain. Danang pun menerangkan meski 'salah alamat', aduan masyarakat yang tak terkait kegiatan rekrutmen diteruskan ke masing-masing satuan kerja (satker) di masing-masing wilayah.
(aud/fjp)