Menteri Perdagangan Zulkifil Hasan (Zulhas) melakukan kunjungan ke Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi produktivitas petani Sulsel sehingga menjadi penyumbang beras terbesar untuk Indonesia.
"Saya (ucapkan) terima kasih pada masyarakat Sulsel, meski di tengah kesulitan ini kita kurang beras, tapi Sulsel kirim banyak sekali beras untuk Indonesia. Terima kasih atas hasil pertanian dari Sulsel yang luar biasa. Membantu saudara-saudaranya di Jawa dan lain-lain dengan adanya beras dari Sulsel," kata Zulhas di sela-sela kegiatan Senam Sehat PAN Birukan Langit Sulsel di Monumen Mandala, Makassar, Minggu (15/10/2023)
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PAN ini juga mendapat keluhan dari masyarakat karena saat ini harga beras terbilang mahal. Menanggapi itu, Zulhas mengakui akan fenomena tersebut, terlepas dari adanya perang sehingga mempengaruhi pasokan dan harga pangan dunia.
"Katanya harga beras mahal, gas susah. Jadi ibu bapak memang karena kemarau panjang di seluruh dunia, juga ada perang Rusia dan Ukraina, orang sekarang masing-masing menahan pangannnya, beras dan gandum harganya jadi naik," ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Zulhas, pemerintah saat ini tengah bekerja keras agar bisa menjaga harga beras agar tak terlalu tinggi, tapi juga tidak terlalu murah. Sebab, jika beras murah pun tentunya akan berdampak pada keuntungan para petani.
"Itulah tugas pemerintah menjaga agar harganya terjaga. Agar petani tidak rugi, rakyat juga membeli tidak terlalu mahal. Ini kita lakukan terus," tutupnya.
Sebagai informasi, seperti dikutip CNBC Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 5 provinsi dengan potensi panen padi tertinggi di bulan September-November 2023, dengan market share sekitar 60%. Hanya saja, produksi padi di 5 provinsi ini diprediksi akan menurun. Menyusul penurunan luas panen di wilayah-wilayah tersebut.
Tercatat, hanya Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan yang mengalami kenaikan luas panen. Masing-masing di bulan September, Oktober, dan November 2023.
Simak juga 'Jokowi Sebut Saat Ini 22 Negara Tak Ekspor Pangan, Termasuk Beras':
(akd/akd)