Kisah Aipda Rully Nyaris Alami Kebutaan, Sempat Pergi Ngantor Dituntun Istri

Kisah Aipda Rully Nyaris Alami Kebutaan, Sempat Pergi Ngantor Dituntun Istri

Tina Susilawati - detikNews
Sabtu, 07 Okt 2023 20:05 WIB
Aipda Rully, polisi viral di Jagakarsa mendapat penghargaan dari Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi
Aipda Rully, penderita ablasio retina yang masih tetap semangat bekerja di tengah keterbatasannya. (dok. istimewa)
Jakarta -

Aipda Rully Carrera Akbar nyaris mengalami kebutaan. Penglihatannya terbatas setelah dinyatakan menderita ablasio retina.

Rully hanya bisa melihat dengan mata kanan. Itu pun jarak pandangnya terbatas karena mengalami gangguan.

"7 September 2013 waktu itu yang kiri, tapi waktu itu belum yang kanan. Kemarin kan yang kanan ada retinanya sobek," kata Rully saat berbincang dengan detikcom di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rully sudah bolak-balik menjalani operasi. Saat ini penglihatan Rully terbatas dengan jarak pandang hanya 2 meter.

"Kan sebelumnya pasang silikon, dokter sarankan ambil silikon lama dan pasang silikon baru, ini sekarang tahap pemulihan. Jarak pandang jelas itu paling 2 meteran," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ke Kantor Dituntun Anak-Istri

Sementara mata kirinya sudah tidak bisa melihat sama sekali. Anggota Polsek Jagakarsa itu bahkan sempat dituntun istrinya untuk berangkat ke kantornya karena kondisi penglihatannya menurun.

"Saya ke kantor sama istri, sama anak itu sampai (berjalan) dituntun, 2020 itu. Itu saya tiba-tiba nge-blank," kata pria berusia 39 tahun itu.

Karena kondisi Rully yang nyaris mengalami kebutaan itu, istrinya, Linda Rustiningsih (34) sampai bela-belain belajar naik motor supaya bisa mengantar suaminya.

Aipda Rully Carrera Putra, polisi penderita ablasio retina yang masih semangat bekerja.Aipda Rully Carrera Putra, polisi penderita ablasio retina yang masih semangat bekerja. (Tina Susilawati/detikcom)

"Istri saya baru bisa naik motor baru-baru ini aja, masih kaku, belum berani boncengin. Cuma dia maksain pas 2020, karena 2020 itu mata saya itu kayak kondisi kaca mobil kena embun, kelihatan terang di depan tapi tidak tahu apa yang di depan itu," jelasnya.

Rully sudah berobat di beberapa rumah sakit. Selama ini, Rully berobat dengan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS).

"BPJS. Jadi awalnya faskes saya di Dokkes Polres Jaksel, habis dari Dokkes kita dirujuk ke RS Polri, habis dari RS Polri, dirujuk ke RSCM. Semua itu BPJS. Kalau nggak begitu tekor, apa yang mau dijual? Banda saya juga sudah habis buat ongkos berobat, ongkos untuk perjalanan ke sana ke sini," tuturnya sambil tersenyum.

Akan tetapi, keterbatasannya itu tidak menjadi masalah. Rully tetap bersemangat bekerja.

Rully tetap bersyukur dengan kondisinya yang serba terbatas. Ia menganggap penyakit yang dideritanya saat ini adalah sebuah ujian dari Allah SWT.

"Saya merasa kekurangan saya bukan kelemahan, tetapi justru kelebihan kita. Kami yakin Allah memberikan ujian itu karena Allah yakin kita bisa melewati ujian itu. Saya ikhlas menjalani ini," katanya.

Ia juga bersyukur karena instansinya memberikan perhatian kepadanya. Ia tidak ingin menyalahkan siapapun dengan keadaannya saat ini.

"Pimpinan care, Polri care kok. Buktinya saya masih bisa berobat, itu salah satu kepedulian pimpinan," ujarnya.

Baca kisah lengkapnya di halaman selanjutnya....

Tak Mau Bergantung

Rully dan istrinya hidup sederhana. Namun, meskipun hidup dengan serba kekurangan, namun Rully tidak ingin bergantung dengan orang lain.

"Kami susah bukan berarti kami harus menjadi pengemis. Kami miskin, tetapi kami tidak minta dikasihani," katanya.

Di tengah kondisinya yang serba terbatas, Rully tidak punya keinginan yang muluk-muluk. Ia hanya ingin berbahagia dan menjadi manusia yang berguna bagi orang lain.

"Saya ingin bahagia aja. Saya ingin bahagia dan ingin membahagiakan orang-orang di sekitar saya. Jadi orang yang berguna," katanya.

Kapolda Bantu Pengobatan


Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menurunkan tim Dokkes untuk membantu pengobatan Aipda Rully Carrera Akbar yang menderita ablasio retina. Aipa Rully akan dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Pak Kapolda sudah menurunkan tim Dokkes, kemudian nanti akan dirujuk ke RSCM," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada detikcom, Sabtu (7/10/2023).

Selain itu, Polres Metro Jakarta Selatan juga akan merenovasi rumah Aipda Rully. Rully dan keluarga diketahui tinggal di Asrama Polri di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

"Kami sudah menawarkan supaya Pak Rully mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi, namun beliau masih mempertimbangkan," tuturnya.

Aipda Rully dan istrinya, LindaAipda Rully dan istrinya, Linda, berjualan setiap hari Sabtu dan Minggu. (Tina Susilawati/detikcom)

Rumah Akan Direnovasi

Rully dan keluarganya tinggal di rumah sederhana. Berada di gang sempit, rumah ukuran sekitar 6x6 meter itu Rully tinggal bersama istrinya, Linda Rustiningsih yang tengah hamil besar, serta anaknya berusia 8 tahun dan ibundanya.

Rumahnya jauh dari kesan mewah. Dinding rumahnya tampak sudah lapuk, begitu juga dengan pintu dengan kusen kayunya yang mulai keropos.

Rumah tersebut adalah rumah dinas. Rully tak punya rumah selain itu.

Kombes Ade Ary sempat berkunjung ke rumah Rully pada pertengahan September 2023. Ia datang untuk melihat kondisi Rully yang masih bekerja meski kondisi penglihatannya terganggu.

Tadinya, Ade Ary datang untuk mencari sosok polisi teladan untuk diberikan penghargaan. Belakangan setelah Ade Ary datang, video tentang kehidupan Rully viral di media sosial.

"Saya sudah berkunjung ke rumah dinasnya, jauh sebelum videonya viral. Memang kondisi rumahnya, itu kan rumah dinas dan tidak punya rumah lagi. Nanti kita akan renovasi rumahnya," tutur Ade Ary.

Baca selanjutnya: Aipda Rully di mata pimpinan....


Aipda Rully di Mata Pimpinan

Di mata Kombes Ade Ary, Aipda Rully merupakan sosok polisi yang rajin dan berdedikasi tinggi. Di tengah keterbatasan penglihatan, anggota Polsek Jagakarsa itu masih bersemangat untuk bekerja.

"Orangnya rajin, semangatnya tinggi. Beliau tiap hari naik ojek," kata Ade Ari.

Atas keteladannya itu, Ade Ary memberikan penghargaan kepada Aipda Rully. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk komitmen Polri dalam memberikan reward and punishment.

"Diberikan penghargaan karena dedikasinya, semangatnya yang tinggi dalam bekerja. Mudah-mudahan kisah Pak Rully ini menjadi motivasi dan inspirasi untuk anggota lainnya agar tetap bekerja dengan penuh dedikasi," tuturnya.

Aipda Rully, polisi viral di Jagakarsa mendapat penghargaan dari Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam IndradiAipda Rully, polisi viral di Jagakarsa, mendapat penghargaan dari Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi (Foto: dok. istimewa)

Sementara itu, Kapolsek Jagakarsa AKP Iwan Gunawan selaku pimpinan menyebut Rully adalah sosok polisi teladan. Meski kondisinya terbatas, Rully tetap semangat bekerja.

"Dia mau bekerja meski dengan keterbatasan dia, bekerja dengan semangat," kata Iwan.

Rully sudah 18 tahun dinas di Polsek Jagakarsa. Sejak penglihatannya terganggu, Rully ditawarkan untuk pindah dinas ke Polsek Pasar Minggu supaya tidak jauh ke rumahnya.

"Sama Pak Kapolres sudah ditawarkan pindah ke Pasar Minggu dinasnya, tapi beliau tidak mau. Karena beliau sudah menganggap rekan-rekannya di Polsek Jagakarsa itu sudah seperti keluarganya sendiri," tutur Iwan.

Halaman 2 dari 3
(mea/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads