Kisah hidup Aipda Rully Carrera Akbar, polisi di Jagakarsa yang hidup dengan keterbatasan penglihatan, viral di media sosial. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi memberikan penghargaan kepada Aipda Rully.
Kombes Ade Ary menyempatkan diri berkunjung ke rumah Aipda Rully di Asrama Polri Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kedatangan Ade Ary merupakan wujud kepedulian pimpinan kepada atasannya. Pada kesempatan itu Ade Ary juga memberikan bantuan dari Polres Jaksel dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto kepada Rully.
"Saya ke sana 15 September lalu. Saya memang saat itu sedang mencari sosok polisi teladan untuk saya kasih penghargaan," kata Ade Ary kepada detikcom, Sabtu (7/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade Ary sempat menawarkan Aipda Rully untuk berobat di RS Polri. Bahkan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto sudah menurunkan tim Biddokes untuk mengecek kondisi kesehatan Rully ini.
"Pak Kapolda sudah monitor, sudah menurunkan Tim Biddokes. Saya juga sudah menawarkan untuk dirawat di RS Polri, tapi beliau masih mempertimbangkan," tuturnya.
Di mata Ade Ary, Aipda Rully merupakan sosok polisi yang rajin dan berdedikasi tinggi. Di tengah keterbatasan penglihatan, anggota Polsek Jagakarsa itu masih bersemangat untuk bekerja.
"Orangnya rajin, semangatnya tinggi. Beliau tiap hari naik ojek," katanya.
Atas keteladannya itu, Ade Ary memberikan penghargaan kepada Aipda Rully. Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk komitmen Polri dalam memberikan reward and punishment.
![]() |
"Diberikan penghargaan karena dedikasinya, semangatnya yang tinggi dalam bekerja. Mudah-mudahan kisah Pak Rully ini menjadi motivasi dan inspirasi untuk anggota lainnya agar tetap bekerja dengan penu dedikasi," tuturnya.
Istri Hamil Tua Tetap Bekerja
Di tengah kondisinya yang mengalami gangguan penglihatan, sang istri, Linda, yang tengah hamil tua, menjadi sorotan. Linda harus bekerja sebagai cleaning service di tengah kondisinya yang sebentar lagi melahirkan.
Sebagai Ibu Bhayangkari, Linda tak menggantungkan diri kepada suaminya. Linda bahkan tak malu bekerja kasar untuk membantu perekonomian keluarga.
"Intinya biar dapur ngebul, buat sehari-hari kita," kata Rully saat berbincang dengan detikcom, Jumat (6/10).
Gaji yang diterima Rully setiap bulan tak utuh karena harus membayar cicilan ke bank. Belum lagi dipakai untuk kebutuhan sehari-hari dan ongkos ojek online Rully pulang-pergi ke rumah dinasnya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Karena pertama gaji saya ada potongan bank kan, karena saat itu saya minjem uang di bank. Jadi untuk hari-hari nggak mencukupi. Saya juga setiap hari kerja naik ojek online. Rumah saya di Pasar Minggu, (sementara) dinas di Jagakarsa," imbuhnya.
![]() |
Linda awalnya bekerja di restoran. Namun ia kemudian memilih menjadi cleaning service.
"Dulu istri saya sebelum jadi itu pernah kerja di restoran juga di Pasar Minggu. Kerja di restoran kan capek, setelahnya kebetulan ada lowongan cleaning service itu, ya sudah," tuturnya.
Usia kandungan Linda saat ini memasuki 31 minggu. Rully sempat melarang istrinya bekerja, namun sang istri bersikukuh untuk bekerja mesti sudah hamil tua. Rully pun memuji istrinya sebagai 'wonder woman'.
"Sempat dilarang untuk berhenti bekerja di usia kehamilan, dia bilang tanggung kalau ngambil cuti sekarang. Takutnya terlalu cepat kita kan nggak tahu lahirnya kapan. Nanti aja katanya kalau udah dekat (melahirkan), dia wonder woman," ujarnya.
Baca di halaman selanjutnya: kondisi penglihatan Aipda Rully....
Lihat juga Video: Aipda Charles Surya, Polisi Pejuang Pendidikan Anak Perbatasan
Kondisi Penglihatan Terganggu
Selain masalah ekonomi, cerita hidup Rully memilukan karena penglihatannya terganggu. Rully divonis mengalami ablasio retina pada 2013.
"Kalau mata kiri itu kena pas saya nikah 7 September 2013. Itu saya pas ijab kabul dengan istri saat itu mata kiri nggak apa-apa, pas hari itu juga mata kiri itu melihat tamu undangan dan sekitarnya seperti merah darah," kenangnya.
Rully sudah berobat ke RS Polri hingga kemudian ia dirujuk ke rumah sakit swasta. Rully telah menjalani operasi, tapi sayangnya mata kirinya sudah tak bisa diselamatkan hingga ia kini penglihatannya tidak normal.
![]() |
"Singkat cerita saya dirujuk (ke RS swasta), sudah jelang berapa bulan saya lupa, setelah itu diperiksa dan dokter memutuskan untuk operasi. Setelah itu selesai operasi dokter bilang mohon maaf sudah berusaha semaksimal mungkin, karena ini mungkin keterlambatan. Saya nggak nyalahin dokter mungkin karena salah saya juga terlambat berobat. Dokter bilang mohon maaf mata kirinya nggak bisa diselamatkan lagi," paparnya.
Meski hidup dalam serba keterbatasan, Rully tetap bersyukur. Ia dan istrinya menjalani hari-hari dengan penuh semangat.