Kisah hidup Aipda Rully viral di media sosial. Anggota yang bertugas di SPKT Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan itu hidup dalam keprihatinan.
Di tengah kondisinya yang mengalami kebutaan, sang istri, Linda, yang tengah hamil tua, menjadi sorotan. Linda harus bekerja sebagai cleaning service di tengah kondisinya yang sebentar lagi melahirkan.
Sebagai Ibu Bhayangkari, Linda tak menggantungkan diri kepada suaminya. Linda bahkan tak malu bekerja kasar untuk membantu perekonomian keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya biar dapur ngebul, buat sehari-hari kita," kata Rully saat berbincang dengan detikcom, Jumat (6/10/2023).
Gaji yang diterima Rully setiap bulan tak utuh karena harus membayar cicilan ke bank. Belum lagi dipakai untuk kebutuhan sehari-hari dan ongkos ojek online Rully pulang-pergi ke rumah dinasnya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Karena pertama gaji saya ada potongan bank kan, karena saat itu saya minjem uang di bank. Jadi untuk hari-hari nggak mencukupi. Saya juga setiap hari kerja naik ojek online. Rumah saya di Pasar Minggu, (sementara) dinas di Jagakarsa," imbuhnya.
Linda awalnya bekerja di restoran. Namun ia kemudian memilih menjadi cleaning service.
"Dulu istri saya sebelum jadi itu pernah kerja di restoran juga di Pasar Minggu. Kerja di restoran kan capek, setelahnya kebetulan ada lowongan cleaning service itu, ya sudah," tuturnya.
Usia kandungan Linda saat ini memasuki 31 minggu. Rully sempat melarang istrinya bekerja, namun sang istri bersikukuh untuk bekerja mesti sudah hamil tua. Rully pun memuji istrinya sebagai 'wonder woman'.
"Sempat dilarang untuk berhenti bekerja di usia kehamilan, dia bilang tanggung kalau ngambil cuti sekarang. Takutnya terlalu cepat kita kan nggak tahu lahirnya kapan. Nanti aja katanya kalau udah dekat (melahirkan), dia wonder woman," ujarnya.
Baca kisah lengkapnya di halaman selanjutnya.....
Penglihatan Terganggu
Selain masalah ekonomi, cerita hidup Rully memilukan karena penglihatannya terganggu. Rully divonis mengalami ablasio retina pada 2013.
"Kalau mata kiri itu kena pas saya nikah 7 September 2013. Itu saya pas ijab kabul dengan istri saat itu mata kiri nggak apa-apa, pas hari itu juga mata kiri itu melihat tamu undangan dan sekitarnya seperti merah darah," kenangnya.
Rully sudah berobat ke RS Polri hingga kemudian ia dirujuk ke RS Pertamina. Rully telah menjalani operasi, tapi sayangnya mata kirinya sudah tak bisa diselamatkan hingga ia kini penglihatannya tidak normal.
"Singkat cerita saya dirujuk ke Pertamina, sudah jelang berapa bulan saya lupa, setelah itu diperiksa dan dokter memutuskan untuk operasi. Setelah itu selesai operasi dokter bilang mohon maaf sudah berusaha semaksimal mungkin, karena ini mungkin keterlambatan. Saya nggak nyalahin dokter mungkin karena salah saya juga terlambat berobat. Dokter bilang mohon maaf mata kirinya nggak bisa diselamatkan lagi," paparnya.
Meski hidup dalam serba keterbatasan, Rully tetap bersyukur. Ia dan istrinya menjalani hari-hari dengan penuh semangat.