UIKA Ungkap 2 Kendala Penanganan Dugaan Dosen Lecehkan Mahasiswi

UIKA Ungkap 2 Kendala Penanganan Dugaan Dosen Lecehkan Mahasiswi

Muchamad Sholihin - detikNews
Selasa, 03 Okt 2023 14:06 WIB
Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA) menggelar konferensi pers terkait viral dugaan dosen lecehkan mahasiswi.
Ilustrasi. Universitas Ibn Khaldun Bogor menggelar konferensi pers terkait viral dugaan dosen melecehkan mahasiswi. (M Solihin/detikcom)
Bogor -

Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor mengungkap beberapa kendala dalam pengungkapan dugaan pelecehan mahasiswi oleh dosen. Kendala tersebut di antaranya akun media sosial (medsos) yang sempat memviralkan dugaan pelecehan tersebut telah dihapus dan identitas korban tak diketahui.

"Yang jadi masalah itu kan kita tidak ada laporan resmi (dari korban), kemudian akun anonim dan setelah kami kontak akunnya hilang. Itu yang jadi masalah," kata Kabag Humas UIKA Bogor Nurdin Al-Azies dihubungi detikcom, Selasa (3/10/2023).

Dia menyebut, jika mahasiswi yang merasa dilecehkan melapor, pihak kampus akan leluasa menentukan langkah penyelesaian. Bahkan akan mengambil langkah hingga ke ranah hukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah ada (identitas) korbannya, kan tentunya kita leluasa melakukan langkah hukum dan semacamnya, ya intinya kalau nanti perlu dipertemukan antara korban sama yang bersangkutan ya silakan. Ya intinya ini harus diselesaikan," imbuhnya.

Nurdin menyebutkan pihaknya sempat menghubungi akun medsos yang memviralkan dugaan pelecehan mahasiswi oleh dosen. Namun hasilnya nihil, bahkan akun itu ternyata dihapus.

ADVERTISEMENT

"Seperti diketahui bahwa akun (yang memviralkan dosen UIKA ajak mahasiswi mesum) itu akun anonim, bahkan selepas beberapa jam setelah (viral) itu hilang. Kami pas awal itu mencuat, kami kontak admin dan sebagainya, tapi memang tidak bisa, malah diblok," kata Nurdin.

"Itu juga jadi satu indikasi bagi kami, bahwa kalau memang betul ada (dugaan pelecehan) dan jika ingin menyelesaikan masalah, maka seharusnya bisa kami hubungi. Ya intinya kami bisa gampang melanjutkan proses ini," tambahnya.

Disebutkan sebelumnya, pihak kampus Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor masih menelusuri mahasiswi diduga korban pelecehan dosen MDR. Sejumlah mahasiswi yang melakukan bimbingan skripsi dengan dosen MDR dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Hari ini fokus kami adalah, sesuai dengan gambaran-gambaran identifikasi salah satunya adalah, karena yang merasa jadi korban itu adalah dia yang bimbingan dengan Mr D (MRD) itu, kami mengidentifikasinya dari itu. Kami telah mengantongi nama-nama dan itu mahasiswa-mahasiswa bimbingannya," kata Kabag Humas UIKA Bogor Nurdin Al-Azies dihubungi detikcom hari ini.

"Kami akan identifikasi, memanggil mahasiswa-mahasiswa dan beberapa orang dosen yang sekiranya mungkin pernah mendapatkan informasi itu. Hari ini fokusnya seperti itu," imbuhnya.

Simak dosen yang dinarasikan melecehkan mahasiswa pilih mundur dari UIKA, di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Saat Polisi Segera Tetapkan Tsk di Kasus Dugaan Pelecehan MUID 2023':

[Gambas:Video 20detik]



Dosen Mundur

Seorang pria berinisial MDR, dosen di Universitas Ibn Khaldun Bogor (UIKA), membantah tuduhan melecehkan mahasiswi. Dosen tersebut memilih mengundurkan diri setelah rapat bersama pihak rektorat.

Viral di media sosial dengan narasi dosen mesum mengajak mahasiswi salah satu kampus di Bogor berbuat mesum. Melalui rapat bersama pihak rektorat, dosen yang diviralkan mengajak mahasiswi berbuat mesum memilih mengundurkan diri.

"Pertama tentang verifikasi, tentang yang viral itu, video TikTok ya, dia menyatakan tidak mengakui dan menyatakan 'wallahi' (bersumpah dengan nama Allah) yang bersangkutan semacam itu. Kalau sudah berkaitan dengan sumpah kepada Allah, kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi, kecuali dengan cara-cara hukum, diajukan secara penggalian fakta," kata Wakil Rektor III Bidang Pengelolaan Sumber Daya UIKA, Dedi Supriadi, dalam konferensi pers, Senin (2/10).

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads