Teka-teki Penyebab Siswi SD Jatuh, Pemprov Bilang Tak Ada yang Ditutupi

Teka-teki Penyebab Siswi SD Jatuh, Pemprov Bilang Tak Ada yang Ditutupi

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 29 Sep 2023 08:15 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi (Foto: dok. Thinkstock)
Jakarta -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Kasus siswi kelas VI sekolah dasar (SD) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tewas usai jatuh dari lantai 4 sekolah masih diselidiki polisi. Peristiwa apa yang membuat siswi tersebut jatuh masih menjadi teka-teki.

Sejumlah spekulasi muncul terkait peristiwa jatuhnya siswi tersebut. Namun Pemprov DKI bilang tidak ada yang ditutup-tutupi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan pihaknya telah mendapatkan rekaman CCTV terkait kejadian tersebut. Sementara itu, motif di balik jatuhnya siswi masih diselidiki.

Bintoro mengatakan pihaknya juga mengamankan rekaman CCTV yang berkaitan dengan kasus yang ada. Hingga kini pihak kepolisian masih mendalami kronologi pasti kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami juga mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut. Saat ini Polres Jakarta Selatan masih mendalami peristiwa ini dan akan mencari tahu motif yang bersangkutan melakukan peristiwa ini," kata Bintoro, Rabu (27/9).

Temuan Kursi

Polisi menemukan kursi di lokasi tempat siswi tersebut terjatuh. Diduga kursi tersebut digunakan korban untuk memanjat tembok hingga akhirnya terjatuh.

"Jadi kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat," kata Bintoro.

Korban sempat dilarikan ke RS Fatmawati setelah terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah. Namun nahas, korban dinyatakan meninggal dunia.

Pemprov Sebut Tak Ada yang Ditutupi

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya sedang meneliti perbedaan kronologi tewasnya siswi yang diduga meloncat dari lantai 4 gedung SD di Jaksel. Ia berencana meminta keterangan Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) DKI Jakarta yang menjadi wakil Pemprov saat datang ke rumah duka korban.

"Lagi diteliti, proses. Ya nanti saya minta penjelasan bu asisten. kemarin sudah ke rumah duka, saya juga ucapkan turut berdukacita, tentunya nanti perlu ada pelajaran," kata Heru Budi kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (27/9).

Heru pun membantah soal Disdik DKI Jakarta yang dituding menutupi penyebab aksi nekat korban meloncat dari lantai 4. Ia mengatakan tak ada yang ditutupi dari kejadian itu.

"Tidak ada (yang menutup-nutupi), ah," ujarnya

Lihat juga Video 'Viral Siswa di Jaksel Jatuh dari Lantai 4 SD karena Di-bully, Faktanya?':

[Gambas:Video 20detik]



Baca di halaman selanjutnya: kejadian sebelum siswi jatuh....

Kejadian Sebelum Siswi Jatuh

Kelas VI berada di lantai 4. Pada saat meniti anak tangga, di antara korban dan temannya sempat terjadi perselisihan.

"Pada mau naik tangga, kemudian desak-desakan. Si korban ini kedorong sama H (laki-laki), teman sekelasnya juga, nah H ini didorong sama D teman sebangkunya korban," jelas Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro.

"D ini kan berkebutuhan khusus ya, mungkin bercanda, kemudian mendorong H, lalu korban kedorong sama H dan korban refleks menampar H," tambahnya.

Pada saat itu, permasalahan antara H dan korban sudah diselesaikan. Guru yang menyaksikan kejadian itu memberikan peringatan kepada mereka.

"Gurunya kan lihat dari bawah juga, ya menyampaikan 'sudah... sudah... jangan ribut' seperti itulah kira-kira," katanya.


Korban Sempat Izin ke Toilet

Seluruh siswa dan siswi saat itu mulai masuk kelas. Ketika jam pembelajaran dimulai, korban tiba-tiba meminta izin pergi ke toilet.

"Dia izin ke toilet, tapi kemudian kok lama," kata Tedjo.

Di sisi lain, siswa di ruang kelas sebelah kelas korban sempat melihat korban melintas. Korban saat itu terlihat menarik bangku yang ada di selasar ujung ruangan kelas dan menaikinya.

"Ada yang lihat korban naik kursi, temannya mengira mungkin mau ambil apa, karena kan lagi pada belajar," katanya.

Tidak berapa lama setelah itu, korban lompat. Kejadian ini sempat terlihat oleh guru dari lantai 3.

"Ada guru di lantai 3 melihat kok ada orang jatuh, kemudian lihat ke bawah dan korban sudah tergeletak," imbuhnya.

Korban sempat dilarikan ke RS Fatmawati setelah kejadian tersebut. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong.

Halaman 2 dari 2
(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads