Sampai Kapan Warga Kampung Bayam di Dekat JIS Bertahan?

Briggita Belia Permata Sari - detikNews
Jumat, 22 Sep 2023 20:33 WIB
Foto: Warga melakukan aktivitas di depan tenda tempat tinggalnya di Kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Jumat (22/9/2023). (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Jakarta -

Warga Kampung Bayam masih terus bertahan meski diminta mengosongkan tenda yang didirikan di area sekitar Jakarta International Stadium (JIS). Sampai kapankah warga Kampung Bayam ini akan bertahan?

Sebagaimana diketahui, Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) sekaligus pendamping Warga Kampung Bayam Minawati menuturkan sejak Kamis (14/9/2023) menerima surat dari Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara. Surat tersebut ditujukan kepada para pemilik lapak dan bangunan liar sekitar Jalan Sinter Permai Raya Sisi Timur Kelurahan Papanggo. Surat tersebut ditandatangani oleh Lurah Papanggo, Tomi Haryono, sejak 15 Agustus lalu.

Namun, para warga yang mendirikan tenda di dekat JIS tetap bertahan. Pantauan detikcom di lokasi pada Jumat (22/9), terlihat satu tenda masih berdiri disekitar JIS. Lokasi tenda itu juga tepat diseberang perlintasan kereta api.

Warga yang menempati tenda itu terlihat masih menjalankan aktivitas seperti biasanya. Tak terlihat adanya pergerakan dari warga untuk bersiap membongkar tendanya.

Saat dijumpai di lokasi, Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) sekaligus pendamping Warga Kampung Bayam Minawati mengatakan pihaknya tidak mau membongkar tendanya. Ia pun menegaskan bahwa warga ingin segera masuk ke Kampung Susun Bayam (KSB).

"Kami ingin tetap di Kampung Bayam, mereka (anak-anak) rata-rata sekolah di sekitar sini," kata Minawati.

"Kami segera ingin masuk ke Kampung Susun Bayam," imbuhnya.

Pemkot Ajak Warga Pindah

Lurah Papanggo, Tomi Haryono mengatakan, kegiatan survei melibatkan tiga orang perwakilan warga. Mereka datang ke dua lokasi Rusun untuk memastikan fasilitas dan kondisi unit yang disiapkan.

"Setelah survey ini warga akan melakukan rembuk. Semoga salah satu bisa menjadi pilihan," kata Tomi dalam keterangan tertulis, Jumat (22/9).

Adapun, opsi relokasi disiapkan Pemkot Jakut mempertimbangkan kondisi kehidupan warga di dalam tenda depan kawasan JIS tidaklah manusiawi. Dari aspek medis, Tomi menyebut hunian di dalam tenda berdampak terhadap kesehatan warga, khususnya bagi anak anggota keluarga penghuni.

Tomi berharap agar warga Eks Kampung Bayam yang bertahan di dalam tenda menerima opsi yang diberikan. Pemerintah Kota Jakarta Utara bakal memfasilitasi proses perpindahan hingga pengurus dokumen dan pemindahan sekolah anak anggota keluarga.

Berdasarkan data validasi yang dilakukan terdapat sebanyak 19 KK yang bakal dipindah ke Rusun. Namun Tomi memastikan akan melihat perkembangan lapangan bila nantinya ada penambahan jumlah berdasar data hasil validasi.

Hingga saat ini Pemprov DKI Jakarta masih memberlakukan SK COVID-19 bagi penghuni Rusun. Karena itu, bagi penghuni eks Kampung Bayam yang mau direlokasi pun dipastikannya belum akan dikenakan tarif retribusi.

"Kami mengimbau mereka agar segera bisa pindah. Mudah-mudahan besok sudah mulai pindah," ucapnya.

Apa yang diminta warga? Baca halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Menteri PUPR Ungkap Progres Pembangunan JPO Ancol-JIS







(rdp/rdp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork