Diberi Batas hingga Hari Ini, Warga Kampung Bayam Belum Bongkar Tenda

Diberi Batas hingga Hari Ini, Warga Kampung Bayam Belum Bongkar Tenda

Brigitta Belia - detikNews
Jumat, 22 Sep 2023 18:23 WIB
Warga Kampung Bayam masih bertahan di tenda dekat Jakarta International Stadium (JIS) meski hari ini diminta membongkar tendanya. (Brigitta Belia/detikcom)
Warga Kampung Bayam masih bertahan di tenda dekat Jakarta International Stadium (JIS) meski hari ini diminta membongkar tendanya. (Brigitta Belia/detikcom)
Jakarta -

Warga Kampung Bayam masih bertahan di tenda dekat Jakarta International Stadium (JIS) meski hari ini diminta membongkar tendanya. Mereka masih menolak pindah ke Rusunawa Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut).

Pantauan detikcom, Jumat (22/9/2023), pukul 17.20 WIB, tenda warga Kampung Bayam masih berdiri di depan JIS. Tenda-tenda ini menjadi tempat tinggal sementara warga.

Hingga sore ini, tak terlihat adanya pergerakan dari warga untuk membongkar secara mandiri tenda tersebut. Warga pun masih menjalankan aktivitasnya seperti biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalam tenda tersebut, terdapat 6 bilik yang diisi tiap keluarga. Bilik-bilik tersebut ditutup kain dan tripleks.

Saat ini masih ada 11 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 20 orang. Untuk diketahui, saat ini Pemkot Jakut menawarkan dua opsi hunian bagi warga eks Kampung Bayam, yaitu di Rusun Muara Angke Penjaringan atau Rusun Nagrak Cilincing.

ADVERTISEMENT
Warga Kampung Bayam masih bertahan di tenda dekat Jakarta International Stadium (JIS) meski hari ini diminta membongkar tendanya. (Brigitta Belia/detikcom)Di dalam tenda tersebut, terdapat 6 bilik yang diisi sekitar 11 keluarga. (Brigitta Belia/detikcom)

Kesepakatan Warga dengan Lurah

Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Minawati mengatakan lurah setempat sudah sepakat tidak ada pembongkaran tenda sebelum ada solusi. Dia mengatakan warga di lokasi itu akan melawan jika ada pembongkaran.

"Gini, kemarin kita sudah sepakat sama lurah di sini. Tidak ada pembongkaran sebelum ada solusi di antara dua belah pihak. Kalau dilanggar, kita tetap ada perlawanan, apa pun itu, walaupun harus bentrok dengan aparat. Karena kita sudah pegang janji ya. Tidak ada pembongkaran sebelum ada solusinya," kata Minawati.

Namun Minawati mengatakan janji tidak ada pembongkaran itu hanya sebatas omongan. Dia mengaku akan memegang omongan itu.

"Nggak, cuma omongan doang. Salahnya tidak ada (perjanjian tertulis) itu. Tapi dia sudah oke, tidak akan ada pembongkaran," ujarnya.

Dia mengatakan warga siap ditempatkan sementara di rusun yang dekat dengan Kampung Bayam. Dia mengatakan warga keberatan jika dipindah jauh karena terkait dengan sekolah anak-anak mereka.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

"Kalau untuk mandiri, kita sudah siap-siap mengepak barang-barang yang sangat berharga, kayak ijazah, baju anak sekolah, itu sudah kita packing. Kita pun begini, kalaupun kita setuju dengan adanya rumah susun di sekitar sini yang bisa menempatkan kita, sementara ya, pindah dulu mereka, baru ini dibongkar. Itu persyaratan kita. Tidak ada pembongkaran sebelum kami mendapatkan solusi yang terbaik," ujarnya.

Batas Waktu

Minawati menuturkan, pada Kamis (14/9), pihaknya menerima surat dari Kelurahan Papanggo yang ditandatangani Lurah Papanggo, Tomi Haryono, tertanggal 15 Agustus lalu dan ditujukan kepada para pemilik lapak dan bangunan liar sekitar Jalan Sinter Permai Raya sisi timur Kelurahan Papanggo. Minawati mengatakan pihaknya telah mengadakan pertemuan bersama lurah setempat dan diminta mengosongkan area hingga Jumat (22/9) mendatang.

Hal tersebut merujuk pada penegakan Peraturan Darah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum di Wilayah Provinsi Di Jakarta serta Pergub DKI Jakarta No 58 Tahun 2022 tentang Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Complete Street Secara Terpadu serta menindaklanjuti Surat Dinas Bina Marga Nomor 287/PN01.02 Perihal Pemberitahuan Pelaksanaan Pekerjaan terkait adanya bangunan liar dan lapak usaha yang berada di di Jalan Sunter Permai Raya sisi timur Kelurahan Papanggo.

Berikut ini poin-poin yang tertera dalam surat tersebut:

1. Setiap pemilik bangunan liar & lapak usaha di di Jalan Suntar Permai Raya sisi Timur Kelurahan Papanggo dilarang/tidak diperbolehkan mendirikan bangunan di sepanjang jalan tersebut.

2. Bagi para pemilik bangunan liar & lapak usaha yang berada di di Jalan Sunter Permi Raya sisi Timur Kelurahan Papanggo agar membongkar bangunan tersebut.

3. Apabila Saudara belum atau tidak mengindahkan imbauan ini dan tidak melaksanakan pembongkaran, maka akan dilakukan penertiban secara terpadu oleh aparat terkait serta segala risiko kerugian menjadi tanggung jawab Saudara sepenuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads