Polisi menetapkan Rahmanudin (36) sebagai tersangka penipuan menjadi Letkol TNI gadungan di Depok, Jawa Barat (Jabar). Polisi mengungkap motif Rahmanudin mengenakan seragam TNI adalah untuk meyakinkan korban penipuan.
"Yang bersangkutan yakin untuk menawarkan promosi meyakinkan orang-orang bahwa yang bersangkutan bisa melakukan pengurusan atau bisa melakukan sesuatu dengan hal itu. Sehingga ada yang tertipu dan sebenarnya di luar tupoksi dia yang bersangkutan dan menggunakan atribut dari TNI namun tersangka menawarkan untuk bisa melakukan pengurusan surat-surat di BPN," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol Hadi Kristanto, kepada wartawan di Polres Metro Depok, Selasa (19/9/2023).
Diketahui, Hadi mengatakan sekitar Maret kedua korban meminta bantuan kepada Rahmanudin untuk mengurusi sertifikat perbaikan dan segala macam urusan di BPN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun ternyata 3-4 bulan tidak ada tindak lanjut padahal sudah mengambil uang yang katanya untuk pengurusan. Namun tidak ada hasilnya dan tidak ada kabar sama sekali padahal yang dari BPN juga seharusnya menyerahkan dokumen-dokumen pengurusan tapi belum pernah diminta juga oleh terlapor. Jadi atas dasar itu pelapor merasa ditipu dan membuat laporan di Polres," tuturnya.
Hadi mengatakan kedua korban Rahmanudin mengalami total kerugian sebanyak Rp 38 juta. Rahmanudin menggunakan uang tersebut untuk keperluan sehari-hari.
"Sampai dengan sekarang kerugian yang sudah kami dapatkan kurang lebih sekitar Rp 8 jutaan, korban pertama. Kemudian ada juga yang selanjutnya kurang lebih Rp 30 juta lebih masih kita dalami termasuk laporan polisinya." jelasnya.
"Karena ternyata tidak pernah digunakan untuk melakukan hal-hal terkait pekerjaannya melainkan hanya untuk keperluan sehari-hari," tambahnya.
Hadi menjelaskan Rahmanudin tidak memiliki pekerjaan. Rahmanudin menjadi TNI gadungan sebagai modus mata pencaharian memenuhi kehidupan sehari-hari.
"Dari keterangan yang bersangkutan tidak ada profesi. Hal ini memang tersangka lakukan sebagai modus mata pencarian untuk memenuhi kehidupan sehari-hari," ungkapnya.
(aik/aik)