Ganjar Pranowo Datangi FISIP UI Hingga Isyana Sarasvati di Vogue World London

Irmayanti - detikNews
Selasa, 19 Sep 2023 07:57 WIB
Jakarta -

Bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo memenuhi undangan sebagai pembicara di acara kuliah kebangsaan bertemakan 'Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan' di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Depok, Senin (18/9).

Mengawali pidatonya, Ganjar berkelakar bahwa dirinya diundang ke kuliah kebangsaan tersebut karena hasil survei capres dan dirinya tidak yakin akan diundang bila namanya tidak ada dalam survei.

"Dan tentu saya diundang ke sini pasti karena survei. Saya tidak terlalu yakin kalau saya tidak ada di survei anda mengundang saya," kata Ganjar sambil tersenyum.

Kedatangan Ganjar kali ini rupanya bukan kali pertama. Pria lulusan S2 Ilmu Politik FISIP UI itu pernah mengisi kuliah umum di UI saat menjadi Gubernur Jawa Tengah. Ganjar juga mengucapkan terima kasih karena dirinya kembali diundang.


Kuliah kebangsaan yang digelar di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro pada jam 08.00-12.00 WIB ini memiliki pembahasan-pembahasan yang menarik karena melibatkan tanya jawab dengan mahasiswa dan dosen FISIP UI.

Seperti saat Dosen Antropologi Sosial FISIP UI Suraya Afiff melontarkan pertanyaan kepada Ganjar soal konflik agrarian hingga kasus di Pulau Rempang.

"Pertanyaannya, dapatkah paradigma negara itu diubah yaitu mengakui kepemilikan lahan yang saat ini sudah dimanfaatkan rakyat, kasus rempang itu gimana? Harusnya kan diakui dulu, mana yang milik rakyat, kalau mau dijadikan kawasan untuk yang mana?" tanya Suraya.


Tak cukup sampai di situ, Suraya terus mencecar Ganjar soal paradigma negara dalam pengadaan lahan. Suraya mengatakan dewasa kini harus ada kepentingan terlebih dulu untuk pengadaan lahan.


"Dapatkah paradigma negara dalam pengadaan lahan? Karena kadang-kadang memang harus ada kepentingan untuk pengadaan lahan kepentingan umum, terpaksa yang mengambil tanah rakyat tidak melanjutkan praktik orde baru. Di mana praktik orde baru pengambilan untuk kepentingan swasta untuk dikuasai swasta untuk kepentingan profit swasta," kata Suraya.


Menjawab hal ini, Ganjar mengakui dirinya sering berdebat soal agrarian dengan Kementerian LHK ketika dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Dapatkah paradigma negara adalah mengakui kepemilikan lahan yang saat ini sudah dimanfaatkan, jangankan jauh-jauh di sana bu, di tempat kami aja ada. Dalam perdebatan saya sampaikan ke Kemen LHK 'Tidak bisa Pak Ganjar, itu dalam hutan dia. Saya bilang, dia di hutan sejak kapan? Kalau ada buku, tanah buku besar tanah bisa tunjukkan, kapan dia miliki, kapan dia catat, maka sama-sama kita buktikan siapa paling berhak," ujarnya.

Ganjar juga mengatakan penanganan suatu masalah tergantung pada komitmen pemimpinnya.

Selain dosen, salah seorang mahasiswa FISIP UI bernama Naufal juga berkesempatan untuk bertanya soal status Ganjar sebagai kader partai.

"Pertanyaan saya, jika bapak terpilih sebagai presiden ke-8 apakah bapak tetap dengan prinsip tuanku ya rakyat gubernur hanya mandat, dan tidak jadi boneka Megawati? Jadi intinya saya ingin pak jawab menjawab hari ini di balairung yang terhormat ini supaya jelas jawabnya apakah bapak petugas rakyat atau petugas partai?" tanya Naufal.


Ganjar pun memberikan penjelasan bila dirinya adalah kader partai yang bila kemudian mendapatkan jabatan publik maka tujuannya adalah untuk melayani.
Ganjar pun meminta Naufal untuk melihat kinerjanya selama menjabat 10 tahun sebagai Gubernur Jawa Tengah.

"Saya kader partai, tapi presiden bukan, gubernur bukan. Itulah melayani. Oke ya, Jadi kita bisa membedakan ketika sudah berada jabatan, apa yang kita lakukan. Maka kalau anda riset tentang saya apa yang saya lakukan, adakah kemudian saya hanya berpihak pada partai saya? Mungkin nyaris anda tidak akan menemukan," ujar Ganjar.


Sebelumnya, FISIP UI telah mendatangkan Anies Baswedan pada 29 Agustus lalu, dan kemudian Ganjar Pranowo di 18 September. Sementara itu Prabowo Subianto telah menyatakan kesediaannya, namun masih menunggu jadwal.

Di sisi lain, detik Pagi edisi Selasa (18/9/2023) akan membahas penyanyi sekaligus fashion enthusiast Isyana Sarasvati menghadiri acara Vogue World 2023 di Theatre Royal Drury Lane, London, Inggris (14/9/2023).

Acara ini adalah acara amal yang turut menandai dimulainya London Fashion Week Spring 2024, yang bertujuan mendukung para insan seni Inggris yang terpuruk karena pandemi Covid-19.

Isyana mengenakan rancangan karya Huishan Zhang, desainer asal China dengan style mantel hitam bergaya gotik dengan aksen bulu-bulu nan dramatis di bagian kerah.

Pelantun lagu 'Tetap Dalam Jiwa' ini disambut oleh tuan rumah, yakni bos Vogue Amerika Serikat Anna Wintour, sutradara nomine Oscar Baz Luhrmann, dan Edward Enninful yang sebelumnya menjabat sebagai pemimpin redaksi Vogue Inggris.


Sebelumnya, Isyana telah menghadiri fashion show dari brand Coach yang digelar dalam rangkaian New York Fashion Week Spring 2024.

Selalu hadir menemani sarapan informasi detikers, detik Pagi tayang langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Pagi ini akan banyak pembahasan menarik, detikers bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"




(Irmayanti/ndh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork