Kasus penemuan kerangka mayat diduga ibu berinisial GA (64) dan anaknya berinisial DA (38) di Cinere, Depok disebut mirip dengan kasus sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Kasus sekeluarga tewas di Kalideres itu sempat menghebohkan pada tahun lalu.
Seperti halnya kasus di Kalideres, kasus di Cinere ini juga dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Polsi menyebut, kasus tersebut serupa dengan kasus sekeluarga tewas di Kalideres. Diketahui dua jenazah itu sudah rusak.
"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola nya kita sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (8/9/2023).
Hengki mengatakan untuk mengusut perkara yang terjadi di Depok, pihaknya akan melakukan kolaborasi inter profesi dengan mengedepankan scientific crime investigation. Mulai dari psikologi forensik hingga laboratorium forensik akan dilibatkan untuk mengusut perkara yang ada.
"Oleh karenanya langkah-langkah yang kita temukan kemarin, melakukan olah TKP dan kita juga sterilitasnya dari awal sehingga tim labfor bisa menganalisis apakah ada jejak jejak orang di luar dua jenazah ini sebelum kejadian," kata dia.
Adapun penemuan jasad 4 orang dalam satu keluarga di Kalideres ini terjadi pada 10 November 2022. Empat orang itu ditemukan tewas mengering. Polisi juga melibatkan sejumlah ahli forensik hingga sosiologi agama.
Dirangkum detikcom, Jumat (8/9/2023), berikut ini jejak kasus sekeluarga mengering di Kalideres yang disebut mirip dengan kasus ibu-anak di Cinere.
Jenazah 4 orang dalam satu keluarga itu ditemukan pertama kali pada Kamis (10/11). Keempat korban itu bernama Rudyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (68), Budiyanto Gunawan (68), dan Dian (42). Keempat korban itu memiliki hubungan ayah, ibu, paman, dan anak.
Petugas menerima laporan penemuan jasad itu pada Kamis (10/11) pukul 20.00 WIB di Perum Citra I Extension Blok AC5 RT 7 RW 7 Kalideres, Jakbar. Pihak RT awalnya mencium bau tak sedap dari dalam rumah tersebut.
Saat itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce saat itu mengatakan, dari hasil autopsi terhadap para korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Dari hasil autopsi awal saat itu disebutkan keempat korban tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup lama.
"Jadi berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan dari pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena ditemukan dari otot-otot sudah mengecil," jelas Pasma kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11).
Pasma menyebut keempat korban diduga mengalami dehidrasi. Hal in menyebabkan mayat 'mengering'.
Lihat juga Video 'Kerangka Manusia Ditemukan di Lokasi Benteng Keraton Yogyakarta':
(rdp/imk)