Geger Ibu-Anak Tinggal Rangka di Cinere Mirip Kasus Kalideres, Ini Jejaknya

Geger Ibu-Anak Tinggal Rangka di Cinere Mirip Kasus Kalideres, Ini Jejaknya

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 08 Sep 2023 14:05 WIB
Kondisi TKP sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat
Foto: Rumah keluarga di Kalideres yang tewas hingga mengering (Dok.detikcom)
Jakarta -

Kasus penemuan kerangka mayat diduga ibu berinisial GA (64) dan anaknya berinisial DA (38) di Cinere, Depok disebut mirip dengan kasus sekeluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Kasus sekeluarga tewas di Kalideres itu sempat menghebohkan pada tahun lalu.

Seperti halnya kasus di Kalideres, kasus di Cinere ini juga dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Polsi menyebut, kasus tersebut serupa dengan kasus sekeluarga tewas di Kalideres. Diketahui dua jenazah itu sudah rusak.

"Ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya pola nya kita sama, ditemukan jenazah sudah rusak," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Jumat (8/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Hengki mengatakan untuk mengusut perkara yang terjadi di Depok, pihaknya akan melakukan kolaborasi inter profesi dengan mengedepankan scientific crime investigation. Mulai dari psikologi forensik hingga laboratorium forensik akan dilibatkan untuk mengusut perkara yang ada.

"Oleh karenanya langkah-langkah yang kita temukan kemarin, melakukan olah TKP dan kita juga sterilitasnya dari awal sehingga tim labfor bisa menganalisis apakah ada jejak jejak orang di luar dua jenazah ini sebelum kejadian," kata dia.

Adapun penemuan jasad 4 orang dalam satu keluarga di Kalideres ini terjadi pada 10 November 2022. Empat orang itu ditemukan tewas mengering. Polisi juga melibatkan sejumlah ahli forensik hingga sosiologi agama.

Dirangkum detikcom, Jumat (8/9/2023), berikut ini jejak kasus sekeluarga mengering di Kalideres yang disebut mirip dengan kasus ibu-anak di Cinere.

Jenazah 4 orang dalam satu keluarga itu ditemukan pertama kali pada Kamis (10/11). Keempat korban itu bernama Rudyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (68), Budiyanto Gunawan (68), dan Dian (42). Keempat korban itu memiliki hubungan ayah, ibu, paman, dan anak.

Petugas menerima laporan penemuan jasad itu pada Kamis (10/11) pukul 20.00 WIB di Perum Citra I Extension Blok AC5 RT 7 RW 7 Kalideres, Jakbar. Pihak RT awalnya mencium bau tak sedap dari dalam rumah tersebut.

Saat itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce saat itu mengatakan, dari hasil autopsi terhadap para korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Dari hasil autopsi awal saat itu disebutkan keempat korban tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup lama.

"Jadi berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan dari pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena ditemukan dari otot-otot sudah mengecil," jelas Pasma kepada wartawan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11).

Pasma menyebut keempat korban diduga mengalami dehidrasi. Hal in menyebabkan mayat 'mengering'.

Lihat juga Video 'Kerangka Manusia Ditemukan di Lokasi Benteng Keraton Yogyakarta':

[Gambas:Video 20detik]



Polda Metro Tangani Kasus

Berbagai spekulasi muncul terkait tewasnya sekeluarga di Kalideres. Polisi lalu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kembali pada Sabtu (12/11).

Sebelum itu, polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi. Saat itu total ada 6 saksi yang diperiksa mulai dari Ketua RT hingga dua kerabat dari keempat korban.

Pada olah TKP tanggal 12 November 2022 itu, Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah kendali Kombes Hengki Haryadi ikut turun tangan melakukan penyelidikan. Hengki mengatakan dugaan korban tewas kelaparan bukan akhir dari penyelidikan.

Hengki Haryadi menyebut proses penyelidikan dengan mengedepankan metode ilmiah. Artinya, dugaan korban meninggal akibat kelaparan hingga saat itu belum menjadi kesimpulan akhir.

"Yang utama secara scientific crime investigation tim Polda Metro Jaya dan Polres Jakbar masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik. Artinya, diksi kematian disebabkan karena kelaparan itu belum bisa dipertanggungjawabkan. Tim lapangan kami masih terus bergerak di lapangan," ucap Hengki Haryadi kepada detikcom, Sabtu (12/11).

Jasad Diperiksa Ahli Forensik

Rabu, 16 Desember 2022, keempat jenazah diperiksa oleh tim ahli dari patologi anatomi hingga toksikologi untuk mendalami soal sebab kematian sekeluarga Kalideres.

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan pemeriksaan terhadap jasad korban dilakukan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ada empat ahli yang turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.

"Para ahli terdiri atas ahli patologi anatomi, ahli forensik medikolegal, ahli toksikologi, dan ahli DNA," kata Hengki Haryadi kepada wartawan, Rabu (16/11).

Hengki mengatakan ahli psikiatri dan psikologi forensik pun diturunkan. Kedua ahli tersebut menggali profil empat jasad keluarga mengering tersebut.

Hasil Akhir dari Penyelidikan Polisi

Setelah satu bulan penyelidikan berjalan, Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers terkait kasus Kalideres pada Jumat (9/12). Polisi bersama tim ahli menyampaikan hasil akhir dari penyelidikan kasus tersebut.

Ahli dari kedokteran forensik, psikologi forensik, dan sosiologi agama menyampaikan tiap temuannya. Ada keidentikan dari tiap temuan ahli lintas disiplin ilmu tersebut.

Misteri kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, ini pun telah terpecahkan. Polisi memastikan keempat korban meninggal secara wajar dalam kondisi tak wajar.

"Dari hasil penyelidikan kami yang sangat detil ini kami sudah temukan kematian yang terjadi di TKP Kalideres ini adalah kematian wajar dalam kondisi yang tidak wajar. Ini merupakan fenomena yang cukup unik dan bagi kami pengalaman berarti karena sangat jarang kasus seperti ini," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12).

Ahli kedokteran forensik RS Polri, dr Asri, mengungkap urutan kematian keluarga Kalideres ini dimulai dari Rudyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (68), Budiyanto Gunawan (68), dan Dian (42). Keempat korban ini meninggal akibat penyakit yang telah diderita sejak lama oleh masing-masing korban.

"Dengan jelas dan yakin kami menyatakan bahwa sebab kematian Pak Rudi akibat penyakit saluran cerna, Ibu Renny adalah kelainan payudara. Kemudian sebab kematian Pak Budi serangan jantung yang akut, dan Bu Dian merupakan gangguan pernapasan dan disertai penyakit pernapasan kronis," ungkap dr Asri.

Ahli tidak menemukan kekerasan dalam kematian korban. Tidak juga ditemukan bahwa korban meninggal karena kelaparan.

Polda Metro Jaya memastikan tidak ada temuan unsur pidana dalam kasus kematian keluarga Kalideres. Penyelidikan kasus itu pun resmi dihentikan.

Halaman 3 dari 3
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads