Kuli bangunan, DF (23), mengaku telah membunuh UIN Raden Mas Said Solo, Wahyu Dian Silviani (34), karena tak terima ditegur dengan kata kasar. Dekan FEBI UIN Raden Mas Said Solo Rahmawan Arifin ragu akan pengakuan tersangka.
"Sejak awal kami menyampaikan jika almarhumah itu orangnya lemah lembut. Tidak pernah saya bersama almarhumah itu mendengar beliau mengucapkan dengan suara yang lantang, jangankan lantang, suara yang keras itu saja tidak pernah, karena beliau orangnya lembut," kata Arifin saat dihubungi, seperti dilansir detikJateng, Senin (28/8/2023).
Arifin mengaku sangat mengenal korban. Selama tiga tahun terakhir, mereka sering berkegiatan bersama, baik urusan kampus, penelitian, maupun organisasi di luar.
Secara pribadi, dia mempertanyakan kebenaran kesaksian pelaku yang sakit hati karena ucapan kasar korban itu. Sebab, korban, yang merupakan putri guru besar Universitas Mataram (Unram) Prof Moh Hasil Tamzil, dikenal sebagai pribadi yang sangat sopan.
"Iya (kami mempertanyakan motif pelaku). Kalau motifnya itu, kami meragukan sekali. Kami sudah berinteraksi dengan almarhumah ini memasuki tahun ketiga, interaksi kami tidak hanya di bidang akademik saja, kami sama-sama di kepanitiaan, lembur bareng di konferensi internasional," ujarnya.
Baca selengkapnya di sini.
Simak Video 'Ayah Dosen UIN Solo yang Dibunuh Tak Percaya Anaknya Mengasari Pelaku':
(idh/idh)