Kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor kini memasuki babak baru. Dua bayi yang tertukar dan kedua orang tuanya telah menjalani tes DNA silang di Puslabfor Polri.
Kedua keluarga, rumah sakit, hingga kepolisian menantikan hasil tes DNA silang tersebut. Bagaimana hasil tes DNA tersebut, Puslabfor Polri yang akan mengumumkan nantinya.
Seperti diketahui, Siti Mauliah dan bayinya yang diduga tertukar dengan bayi Ibu D menjalani tes DNA silang. Tes DNA silang dilakukan di Puslabfor Polri Sentul, Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil tes DNA diharapkan memberikan jawaban kepada semua pihak terkait kasus bayi tertukar ini. Namun, di sisi lain, dua keluarga ini nantinya menjaga silaturahmi.
Tes DNA Silang di Puslabfor
Polres Bogor sebelumnya mengatakan masih menunggu hasil tes DNA silang dalam kasus bayi Siti Mauliah (37) yang tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tes DNA silang itu dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
"Intinya tadi kita sudah mengambil sampel di Puslabfor Polri, kita tunggu saja hasilnya bagaimana," kata KBO Satreskrim Polres Bogor Iptu Hafiz Prasetia Akbar kepada wartawan, Senin (21/8).
"Kalau itu kita menunggu petunjuk dari Puslabfor saja, kita nunggu hasil dari mereka," sambungnya.
Hafiz mengatakan tes dilakukan dengan menguji sampel DNA dari Siti dan suaminya, bayi yang mereka rawat, bayi yang diduga merupakan anak kandung Siti, serta suami dan istri diduga orang tua kandung dari bayi yang dirawat Siti.
"Sampelnya dari Ibu SM dan suaminya, kemudian ibu berserta suaminya, dan kedua anak itu," sebutnya.
Baca selanjutnya: harapan pihak SitiMauliah....
Tonton juga Video: Bayi Kembar Siam Sukses Dipisahkan di RSSA Malang
Harapan Keluarga Siti Usai Tes DNA
Pengacara Siti Mauliah, Rusdy Ridho, mengatakan kliennya berharap masih bisa menjalin silaturahmi dengan keluarga bayi yang merawat anak kandungnya nanti.
"Harapannya ya bagaimana caranya dia keluarga ini bisa dekat, menjalin silaturahmi. Karena bagaimanapun dua anak ini sudah menjadi saudara sepersusuan, dan pasti tidak mudah dalam proses transisi pertukaran bayi ke depannya," kata pengacara Siti, Rusdy Ridho, saat dihubungi, Senin (21/8).
"Jadi mau kita ya coba seperti dua keluarga yang punya anak istilahnya Ibu Siti punya anak dua, Ibu D punya anak dua," sambungnya.
Rusdy mengatakan hasil tes DNA bisa dilihat 3 hari ke depan. Kegiatan hari ini menurutnya hanya tes DNA saja, dengan melibatkan pihak kepolisian.
"Sekarang sih masih tes DNA, mungkin nanti 3 hari lagi baru hasilnya, sekarang sih masih tes DNA dulu," ucapnya.
Alasan Ibu D Baru Mau Dites DNA
Pihak keluarga Ibu D memberikan penjelasan mengapa baru bersedia untuk melakukan tes DNA silang dalam kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengacara Ibu D, Binsar Aritonang, mengatakan bahwa dari awal kliennya bukannya tidak bersedia untuk tes DNA.
"Dari awalnya klien kami tidak pernah menyatakan untuk tidak berkenan tes DNA," ucap Binsar kepada wartawan, Senin (21/8).
Menurutnya, apabila disimak, prosedur kejadian tersebut cukup menghebohkan sehingga kliennya membutuhkan waktu yang tepat untuk melakukan tes DNA.
"Untuk psikologis pribadi klien kami juga cukup untuk menunggu waktu yang tepat. Setelah kami rembuk dengan keluarga juga, akhirnya kami untuk hari ini tes DNA, butuh waktu lah intinya," ujarnya.
Binsar mengajak kepada kliennya ataupun Siti Mauliah (37), yang bayinya tertukar, agar bersabar. Dia meminta kedua keluarga itu sementara merawat bayinya dengan baik sembari menunggu hasil tes DNA.
"Kepada Ibu S maupun klien kami, sampai kita mempunyai fakta yang faktual atas tes DNA, kita sama-sama merawat bayi ini seperti bayinya sendiri," jelasnya.
"Karena bayi yang ada di klien kami pun dirawat, diberikan kasih sayang, dan memang anak kandungnya sampai saat ini," sambung Binsar.
Baca selanjutnya: Kronologi Versi Ibu D....
Kronologi Bayi Tertukar Versi Ibu D
Pihak keluarga Ibu D membuka kemungkinan untuk melaporkan pihak rumah sakit dalam kasus bayi tertukar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengacara Ibu D, Binsar Aritonang, menyebut, laporan karena dugaan kelalaian.
"Akan kami pertimbangkan kalau masalah itu (melaporkan pihak RS karena kelalaian), sekarang kami lebih fokus hasil agar kebenaran yang hakikinya terbuka," ucap Binsar kepada wartawan, Senin (21/8).
Menurut Binsar, kliennya sangat kaget saat mendengar berita dugaan bayi tertukar itu. Berdasarkan keterangan kliennya, dari awal persalinan tidak merasakan hal yang aneh.
"Kalau menurut keterangan klien kami dari awal bersalin sampai dibawa pulang, tidak ada hal yang aneh. Sesuai SOP, sampai tiba-tiba ada laporan terkait adanya tertukar bayi," ucapnya.
"Terkait SOP-nya bagaimana bisa tertukar, mungkin bukan kapabilitas kami untuk menjelaskan di sini, bisa ditanyakan langsung ke rumah sakit atau ke pihak kepolisian yang saat ini sedang menyelidiki perkaranya," sambung dia.
Binsar masih memikirkan langkah apa yang akan dilakukan ke depannya. Namun yang terpenting, sementara pihaknya akan menunggu hasil tes DNA keluar.
"Kami masih berpikir setelah ini akan melakukan apa, tindakannya apa. Tapi yang kamu butuhkan, untuk membuka kebenaran tersebut hasil tes DNA inilah yang ditunggu," ucapnya.