Kebakaran di laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) menewaskan mahasiswa S2, Laila Atika Sari. Peristiwa kebakaran itu kini diusut polisi.
Insiden kebakaran itu terjadi pada Jumat (18/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Laila saat itu sedang melaksanakan penelitian analisis lemak bahan pakan dengan metode soxlet.
Nahas, terjdi kebakaran sehingga ruangan lab terbakar. Mahasiswa lain yang ada di sekitar lab kemudian menolong Laila dan memadamkan api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laila sempat dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Namun ia meninggal dunia pada Sabtu (19/8) pukul 10.00 WIB.
Belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Sementara IPB melakukan investigasi internal terkait insiden tersebut.
Polisi Usut Penyebab Kebakaran
Kapolsek Dramaga AKP Budi Sehabudin mengatakan pihaknya bersama Puslabfor Polri telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
"Dari hasil gelar olah TKP Satreskrim bersama Puslabfor Mabes Polri, dinyatakan masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut adanya ledakan tersebut," ujar Budi dalam keterangannya, Senin (21/8).
Korban sempat mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong. Jenazah korban kemudian dikembalikan kepada pihak keluarga.
"Korban Laila Atika Sari mengalami luka bakar akibat ledakan tersebut. Pada saat kejadian, mahasiswa yang berada di sekitar laboratorium pun sempat melakukan pertolongan kepada korban, dan berusaha memadamkan api," jelasnya.
Baca selanjutnya: IPB lakukan investigasi internal....
Lihat juga Video: Puluhan Ribu Warga Dievakuasi Buntut Kebakaran Hutan di Spanyol
IPB Bentuk Tim Investigasi
Di sisi lain, IPB juga membentuk tim investigasi untuk mengusut kebakaran tersebut. IPB memastikan kejadian ini adalah yang terakhir kalinya.
"Ada tiga tim yang dibentuk. Pertama, tim investigasi karena harus diketahui betul ini kenapa, sebabnya apa, supaya jangan sampai terulang lagi. Kami berharap ini kejadian yang pertama dan terakhir, tidak terulang di IPB," kata Kepala Biro Komunikasi IPB Yatri Indah Kusumastuti, kepada wartawan di IPB Dramaga, Senin (21/8).
Penyelidikan terkait kebakaran tersebut, lanjut Yatri, masih dilakukan pihak berwajib. Pihak IPB masih menunggu hasil penyelidikan tersebut.
"Walaupun sampai hari ini kami masih menunggu hasil dari investigasi, apa sebetulnya penyebab dari kejadian di laboratorium saat itu," imbuhnya.
IPB Evaluasi Seluruh Lab
Selain itu, IPB akan melakukan evaluasi terhadap seluruh laboratorium yang dimiliki. Seluruh lab harus aman.
"Kemudian kedua, dibentuk juga tim untuk evaluasi seluruh laboratorium yang ada di IPB. Jadi di IPB ini ada 300 laboratorium dan semuanya harus dipastikan dalam keadaan aman," sambungnya.
Yatri mengatakan pihak IPB juga membentuk tim keselamatan kerja agar kejadian serupa tak terulang. Menurutnya, peristiwa nahas kemarin menjadi evaluasi bagi pihak IPB untuk meningkatkan keamanan.
"Jadi pekerjaan sehari-hari itu di bidang akademik, pengabdian masyarakat, karena kami banyak kegiatan di lapangan harus dipastikan safety-nya, termasuk di dalam kampus. Jadi sebetulnya ini sudah ada tupoksinya. Tapi memang momen ini harus disikapi oleh manajemen IPB untuk berbenah diri," sebutnya.
Baca selanjutnya: awal mula kejadian....
Awal Mula Kebakaran
Yatri menjelaskan, sebelum kebakaran terjadi, Laila sedang bersama dua orang rekan timnya. Saat kejadian, mereka hendak berencana pulang cepat setelah penelitian.
"Sebetulnya pada awalnya jadi Laila ini bekerja dengan teman-temannya, itu sesuai dengan prosedur orang yang mendampingi di laboratorium sudah oke. Tapi ini ketika sudah hampir selesai, yang bersangkutan dan teman-temannya itu merencanakan pulang cepat, sehingga berbagi tugas untuk beres-beres. Ketika yang lainnya beres-beres di ruang yang lain, terjadilah kecelakaan ini," jelasnya.
Yatri mengatakan salah satu bagian dalam penelitian Laila adalah gas yang mudah terbakar. Tim investigasi, lanjutnya, masih menyelidiki kejadian tersebut.
"Jadi salah satu bagiannya ada gas yang sebetulnya yang mudah terbakar. Tapi kalau tidak ada pemantiknya, tidak akan terbakar. Nah, ini sedang dipelajari oleh tim investigasi apa sebenarnya gitu. Jadi sampai saat ini kami belum bisa menjelaskan detail, karena menunggu tim investigasi," imbuhnya.
Sosok Laila Atika Sari
Laila merupakan mahasiswi S2 Fakultas Peternakan, Ilmu Nutrisi Pakan. Laila saat itu sedang membuat penelitian untuk tesisnya.
Laila merupakan mahasiswi berprestasi dalam bidang akademik.
"Laila ini memang berprestasi, dapat beasiswa tiap bulan, kemudian penelitiannya didanai juga, ada beasiswa untuk penelitian," ucapnya.
Pihak keluarga mengikhlaskan kepergian Laila Atika Sari (26), mahasiswi S2 yang tewas akibat kebakaran di laboratorium IPB. Jenazah Laila Atika Sari dikebumikan di pemakaman umum di Perumahan Taman Ciruas Permai, Kabupaten Serang.
"Sudah ikhlas, bahkan orang tuanya sudah terima dengan ikhlas," kata Rizal, paman dari mendiang Laila Atika Sari, saat ditemui wartawan, Senin (21/8/2023).
Pemakaman dilakukan pada Sabtu (19/8) sore. Mendiang diantarkan ke Perumahan Taman Ciruas Permai menggunakan ambulans dari IPB.
Keluarga memutuskan memakamkan Atika di Serang. Meskipun keluarga mendiang lebih banyak berada di Padang, Sumatera Barat. Keputusan keluarga melakukan pemakaman di Serang karena ada pamannya di Serang.
"Terakhir ke sini Lebaran kemarin, Lebaran Idul Fitri. Sering ke sini, kalau libur kebanyakan di sini," ujarnya.