Canda Menkominfo soal Varian Trading Lebih Banyak dari Corona

Canda Menkominfo soal Varian Trading Lebih Banyak dari Corona

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 21 Agu 2023 22:03 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi
Budi Arie (Foto: Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut modus kejahatan keuangan digital seperti robot trading hingga pinjaman online ilegal makin canggih. Menurutnya modus itu lebih banyak daripada varian virus Corona.

Hal itu disampaikan Budi Arie dalam dialog 'Melawan Kejahatan Keuangan Berbasis Digital' di YouTube FMB9ID, Senin (21/8/2023). Dia meminta warga hati-hati dengan varian modus kejahatan itu.

"Bahwa spesifikasi kejahatan keuangan digital ini kan modusnya makin lama makin (banyak) varian, ini udah lebih dari COVID nih, varian lebih banyak, dari robot trading, apa.... Jadi varian kejahatan digital ini makin lama makin canggih juga nih," kata Budi Arie.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Arie mengatakan mengatasi kejahatan digital ini harus dilakukan secara menyeluruh. Dia juga meminta peran aktif masyarakat.

"Jadi memang kita harus menyeluruh, tetapi selalu saya yakin kontrolnya ada di masyarakat, jadi peran aktif masyarakat untuk sama-sama menjaga kemajuan ekosistem digital ini untuk saling melindungi konsumen dan masyarakat," tutur dia.

ADVERTISEMENT

Menurut Budi Arie, kejahatan keuangan digital ini makin tahun kian canggih. Dia meminta masyarakat tidak gampang tergoda oleh tawaran-tawaran yang diberikan oleh pinjol hingga robot trading.

"Kita harus ingat, saya selalu warning ini kejahatannya kita harus waspada, kejahatannya ke depan ini setahun lagi lebih canggih nih, dua tahun lagi kita nggak tahu nih, tiga tahun lagi gimana," tutur Budi Arie.

"Jadi ke depan makin lebih dari COVID variannya, inovatif (kejahatannya) lebih luar biasa. Jadi betul-betul dikepung bersama, masyarakat juga, saling mengingatkan ke tetangganya ke anaknya, ke ibunya jangan tergoda. Jangan terlalu gampang terpukau," imbuhnya.

Korban Pinjaman Online Ilegal

Dalam dialog ini juga hadir pihak dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari, mengungkap korban pinjaman online (pinjol) ilegal terbanyak adalah guru, korban PKH, hingga ibu rumah tangga.

"Kalau kita lihat, kalau pinjol ilegal ini ya, ada salah satu survei independen korbannya itu nomor satu paling banyak guru, kasihan ya. Kemudian korban PHK, jadi orang yang butuh, terus ibu rumah tangga. Jadi itu kasihan banget, sangat rentan," kata Friderica dalam dialog itu.

Friderica mengatakan OJK terus gencar melakukan sosialisasi kepada warga. Dia meminta warga berhati-hati soal pinjaman online ilegal ini.

"Jadi kita terus melakukan sosialisasi terhadap kelompok rentan tersebut. Kita sangat terima kasih nih di-race isu ini, jadi untuk menjadi concern kita semua," tutur dia.

Lebih lanjut, Friderica mengatakan korban pinjol ilegal ini juga banyak menyasar warga di pedesaan. Karena itu, OJK bekerja sama dengan Kementerian Kominfo membuat desa yang cakap dengan keuangan untuk mencegah penipuan pinjol ini.

"Jangan lupa, masyarakat di pedesaan itu banyak sekali yang kemudian menjadi korban. Karena itu kita di desa, kita kerja sama dengan Pak Budi juga kemarin di Padang ya, 'Desaku Cakap Keuangan' sama Kominfo juga," kata Friderica.

"Kita masuk ke desa-desa untuk memberikan ketahanan dan pengetahuan tentang keuangan kepada masyarakat desa supaya mereka nggak cuma paham tapi juga mengakses, mereka terinklusi bisa menggunakan untuk kesejahteraan mereka tapi juga terhindar dari berbagai penipuan investasi," imbuhnya.

Menkominfo Budi Arie kemudian mengungkap soal jumlah nomor ponsel yang mengakses robot trading hingga pinjaman online di Jakarta. Dia menyebutkan dalam sehari hampir 400 ribu nomor ponsel yang mengakses situs tersebut.

"Jadi per Juni-Juli ini kita bikin sampling, untuk wilayah Jakarta dari operator seluler. Jadi sehari itu hampir 300-400 ribu trafik telekomunikasi ingin mengakses situs-situs yang ternyata teridentifikasi sebagai robot atau robot diotomatisasi keuangan," kata Budi Arie dalam kesempatan yang sama.

Budi menyebut bahwa peristiwa ini sangat dahsyat. Budi Arie meminta masyarakat tak mudah tergiur oleh pinjaman online atau investigasi digital.

"Robot trading, pinjol ilegal. Jadi di Jakarta itu 300 ribu sama 400 ribu per hari, bayangin coba. Jadi ini dari alur komunikasi trafik aja tuh, belum jadi dipakai atau tidak. Dari situ aja kita bisa gambarin bagaimana dahsyatnya fenomena ini," tutur dia.

"Oleh karena itu, saya sebagai menteri komunikasi dan informatika mengimbau kepada masyarakat jangan mudah tergiur, hati-hati, waspada," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads