Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menghadirkan manfaat bagi masyarakat menghadirkan dalam mengakses layanan kesehatan. Manfaat ini dirasakan oleh Agusman Hulu (55), warga Desa Lasara Bahili, yang harus menemani putrinya berobat demam tifoid (tipes).
Agusman mengatakan penyakit tipes yang diderita putrinya mengharuskan pengobatan rawat inap di Puskesmas Kecamatan, Kota Gunungsitoli. Namun berkat Program JKN, ia bersyukur biaya pelayanan kesehatan putrinya ditanggung penuh BPJS Kesehatan. Hadirnya Program JKN juga membuatnya tidak perlu khawatirkan mencari biaya pengobatan putrinya, terlebih kondisi perekonomiannya cukup terbatas.
"Saya dan keempat anggota keluarga saya terdaftar di Program JKN. Menjadi peserta JKN ini membuat kami tidak khawatir atas biaya perawatan jika salah satu dari kami mengalami sakit. Tidak ada yang mengetahui secara pasti nominal biaya yang harus dikeluarkan jika seseorang mengalami sakit sebelum ia jatuh sakit dan berobat. Semakin parah penyakit tentu semakin mahal biayanya," kata Agusman dalam keterangan tertulis, Senin (21/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agusman mengatakan meski merupakan peserta JKN, pelayanan yang diberikan oleh petugas Puskesmas Kota Gunungsitoli tetap sama dengan pasien umum.
"Pelayanan yang kami terima di Puskesmas Kecamatan kota Gunungsitoli sangatlah baik, tidak ada perlakuan yang berbeda antara kami dengan pasien yang lain. Semua berjalan lancar, dimulai kedatangan kami diarahkan dengan baik sampai akhirnya diputuskan oleh dokter perlu rawat inap. Informasi yang disampaikan petugas juga cukup jelas dan mudah dipahami," ungkap Agusman.
Ia pun berterima kasih kepada Pemerintah Kota Gunungsitoli atas akses yang diterimanya untuk menjadi peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah Pemerintah Daerah (PBPU Pemda). Sebab, hal ini membuat dirinya merasa tak risau jika sewaktu-waktu jatuh sakit.
"Sejak terdaftar sebagai peserta JKN dari pemerintah daerah, kami tidak merasa terbebani karena iuran setiap bulannya ditanggung oleh Pemerintah Kota Gunungsitoli. Hal ini sangat membantu bagi masyarakat dengan kondisi kurang mampu secara ekonomi agar tetap memiliki akses jaminan pelayanan kesehatan jika dibutuhkan," jelas Agusman.
Agusman berharap upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dapat berlangsung sesuai yang diharapkan agar Program JKN terselenggara semakin optimal.
"Program JKN merupakan salah satu bukti kepedulian pemerintah dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan memperoleh kepastian terhadap akses pelayanan kesehatan bagi warganya. Harapannya tentu program ini dapat berjalan lebih baik lagi, terus memberikan akses dan pelayanan terbaik bagi masyarakat sebagai peserta JKN, tanpa terkecuali," pungkas Agusman.
Sebagai informasi, Kota Gunungsitoli merupakan satu dari empat wilayah lain (Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Nias Barat) di Kepulauan Nias yang sudah menyandang predikat Universal Health Coverage (UHC). Predikat tersebut diberikan atas kepesertaan JKN penduduk di wilayah administrasi yang sudah mencapai 95 persen atau lebih.
(akn/ega)